Jangan Malu Ngaku Petani

Gapoktan Agro Mandiri Ngarak tanam perdana lahan percontohan padi dengan metode Hazton, Senin (7/12)

eQuator – Mandor-RK. Bupati Landak, Adrianus Asia sidot, melakukan tanam perdana lahan percontohan padi dengan metode Hazton, gapoktan agro mandiri kabupaten Landak, di Desa Ngarak Kecamatan Mandor, Senin (7/12)

Bupati Landak, mengajak masyarakat untuk lebih semangat mengolah sawah untuk pertanian. Kata dia, dulu masyarakat selalu berpendapat, menjadi petani merupakan pilihan terakhir. Masyarakat banyak yang keberatan mengaku sebagai petani. Mak banyak di KTP selalu tertulis swasta pada kolom pekerjaan.

“Tapi sekarang kita harus bangga mengaku petani. Semua orang makan dari hasil petani. Saya mengajak untuk mengubah pola pikir masyarakat ini, jangan malu ngaku petani. Jadilah petani yang sungguh-sungguh dan petani yang berhasil,” kata bupati.
Semua anak bangsa, dari presiden hingga rakyat jelata, mengonsumsi pangan yang dihasilkan petani. “Saya mengajak masyarakat untuk semangat betani menanam padi dan buah-buahan. Tanpa petani tidak ada yang bisa makan,” jelas Adrianus.
Diakuinya, selama ini memang petani mengeluh sulitnya, mendapat pupuk dan bibit. “Keluhan ini, kita juga maklum, karena memang untuk di Kalbar ini belum ada pabrik pupuk, masih menunggu dari luar Kalbar,” aku bupati.
Ia menyontohkan, banyak orang luar, dari pulau Kalbar, menanam sayur-sayuran dan menjualnya di Landak. Mengapat tak menanam sendiri ? Tak ada larangan larangan petani untuk menanam sayuran di daerahnya.

“Silakan saja dan jual untuk mendapat keuntungan. Saya mengajak petani untuk memulai langkah baru untuk bertani. Saya ingin pola pikir masyarakat ini, mau berubah jangan lagi malu menjadi petani. Tapi jadilah petani yang barhasil,” ajaknya.
Di tempat yang sama, dikatakan Kabid Distribusi dan Konsumsi Kalbar, Kusbi, tanam perdana metode Hazton di Gapoktan Desa Ngarak ini bertujuan menjamin ketersediaan pangan untuk dikonsumsi dalam kondisi yang cukup, beragam, bergizi, seimbang dan aman yang di mulai dari tingkat rumah tangga, wilayah dan nasional.
“Ketahanan pangan harus diwujudkan secara merata di seluruh Indonesia, sepanjang waktu dangan memamfaatkan sumber daya lokal dan kelembagaan petani,” katanya. (ius)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.