Jangan Lupakan Guru

HORMATI GURU. Ratusan mahasiswa FKIP Untan turun ke jalan minta perhatian khalayak di bundaran Bambu Runcing agar peduli tentang pentingnya peran guru terhadap bangsa dan negara, Rabu (25/11). ACHMAD MUNDZIRIN -RK

eQuator – Ratusan mahasiswa dan mahasiswi calon guru dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Tanjungpura (Untan) ramai-ramai berseru memperingati Hari Guru, 25 November. Para calon guru (mungkin) ini turun ke jalan sambil melambai-lambaikan bendera merah putih minta perhatian masyarakat, pemerintah, dan otoritas pendidikan khususnya, agar memperhatikan nasib para Oemar Bakri.

“Guru sekarang begitu prihatin. Belum lagi yang ada di perbatasan atau di pelosok desa. Masih banyak hak-hak yang tak didapatkan guru seperti sarana dan tunjangan,” seru Syarwan Saputra selaku koordinator aksi, di kawasan Tugu Digulis Untan.

Gaya memperingati HUT ke-70 PGRI itu tak perlu dikawal polisi lantaran tertib. Mereka bernyanyi dan berorasi serta menyampaikan keluhan para guru di Kalimantan Barat. Aksi tersebut akhirnya dibubarkan hujan yang mengguyur Kota Pontianak.

Namun cara para mahasiswa ini boleh diacungkan jempol ketimbang sekadar demo-demoan. Mereka tak ingin masyarakat melupakan peranan guru yang sangat besar bagi bangsa dan Negara. “Sebagai masyarakat, kita jangan melupakan guru. Merekalah yang turut membesar Indonesia,” kata Syarwan.

Karena itu, pemerintah dan para wakil rakyat jangan terlena tentang siapa yang membuat mereka enak di kursi goyang. Mereka perlu tahu dan sadar, banyak guru honor yang bertahun mengabdi tapi tidak diangkat menjadi PNS.

“Kita juga sudah melakukan audiensi dengan DPRD Kalbar. Mau honor atau tidak, guru harus diperjuangkan. Tanpa guru kita ini tak jadi apa-apa,” tegasnya.

Laporan: Achmad Mundzirin

Editor: Mohamad iQbaL

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.