eQuator.co.id – Putussibau–RK. Seluruh masyarakat, terutama para pelajar diharapkan tidak memamerkan data pribadinya secara detail di Media Sosial (Medsos). Lantaran hal itu dapat memicu tindak kriminal.
“Apalagi mengunggah video atau foto pelanggaran asusila dan mengakses situs pornografi,” kata Ir Muhammad Sukri, Sekretaris Daerah (Sekda) Kapuas Hulu di hadapan 60 pelajar SMP-SMA se-Putussibau yang mengikuti Sosialisasi Internet Sehat di Graha Korpri Putussibau, belum lama ini.
Sudah banyak contoh kasus di Indonesia, di mana pemilik akun Medsos menjadi korban kejahatan. Hal itu terjadi, lantaran pemilik akun memamerkan data pribadinya secara mendetail. Hal itu akan memudahkan pelaku.
“Gunakan internet itu dengan cerdas. Kalau digunakan dengan bertanggungjawab, internet sangat bermanfaat bagi pelajar atau lainnya. Baik untuk tugas sekolah ataupun pekerjaan oleh kalangan pekerja,” kata Sukri
Internet juga, tambah Sukri, akan memberi wawasan yang luas, sepanjang informasi yang didapat dari sumber-sumber terpercaya. “Untuk itu, masyarakat secara umum, baik dewasa maupun anak-nak harus cerdas memanfaatkan internet,” pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, Sukri juga meminta peran para orangtua dalam mengawasi anak-anaknya ketika menggunakan internet, terutama ketika menggunakan media sosial. Ingatkan anak agar selalu mengedepankan etika dan menghindari muatan berbau rasis.
Menurut Sukri, melihat kemajuan teknologi informasi saat ini, para generasi muda saat ini memang sangat perlu diberi pemahaman, agar mereka terhindar dari pengaruh negatif internet. “Kita tahu banyak remaja sekarang ini memanfaatkan internet. Makanya situs internet negatif itu perlu diantisipasi atau diblokir,” ingatnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen Kominfo) RI, kata Sukri, memang sudah memblokir situs-situs porno, tetapi situs ini terus menjamur. Olehkarenanya, semua pihak harus turut mengawasi penggunaan internet, terutama smartphone yang kini sudah menjadi sahabat utama pelajar dan lainnya. (dRe)