eQuator.co.id – Pontianak-RK. Jangan menganggap sepele keberadaan saluran air di lingkungan masing-masing. Pasalnya, salah satu penyebab banjir akibat saluran tersier yang ada buruk atau tidak dirawat.
“Terjadinya banjir salah satu penyebab karena saluran tak berfungsi maksimal. Untuk itu saya imbau, kepada masyarakat harus perhatikan saluran di lingkungannya. Jangan sampai ada saluran tersumbat dibiarkan saja,” kata Wakil Wali Kota Pontianak Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MT, MM saat meninjau lokasi hunian warga di Pontianak Timur, Minggu (6/11).
Edi menyampaikan, dengan kondisi cuaca hujan seperti saat ini, beberapa wilayah kerap tergenang. Kendati tak berlangsung lama, namun hal itu sedikit banyak akan mengganggu aktivitas warga. Optimalisasi saluran yang dilakukan Pemerintah Kota Pontianak saat ini mesti didukung oleh inisiatif masyarakat dengan cara melakukan gotong-royong.
“Saya lihat, akar masalah ada di penataan saluran yang kurang baik. Ajak warga setempat gotong-royong untuk memperbaiki salurannya,” ujarnya.
Edi juga melarang warga mempersempit saluran yang sudah ada. Apabila saluran terganggu, maka permasalahan genangan akan terus terjadi dan tidak akan pernah selesai.
“Hal ini (genangan) tak terjadi, apabila warga setempat tidak mempersempit keberadaan saluran tersier. Aliran saluran tersier juga mesti terhubung ke saluran sekunder dan primer. Apabila semua terkoneksi, saya rasa kejadian air menggenang tak terjadi lagi,” paparnya.
Selain itu, normalisasi parit-parit sebagai pembuangan primer juga penting untuk dilakukan. Parit yang dangkal tidak akan cukup menampung hujan dengan intensitas tinggi.
“(Sebaliknya) apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi parit dapat menampung air hujan itu. Kalaupun pun ada genangan, tak berlangsung lama,” demikian Edi. (fik)