Jamkrindo Solusi Pembangunan di Kalbar

Via Online, Pengajuan Cepat dan Mudah

TINJAU STAN. Kepala Jamkrindo Perwakilan Kalbar Dody Novarianto ketika memantau stan di salah satu pameran di Kota pontianak belum lama ini. Gusnadi-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Percepatan pembangunan yang dicanangkan pemerintah pusat direspon banyak pihak. Tidak hanya pemerintah daerah, industri keuangan pun sudah mulai menampakkan diri agar fungsi mereka lebih optimal.

Salah satunya Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Perwakilan Kalbar. Bersinergi dengan perbankan memberikan jaminan dalam mempercepat infrastruktur pembangunan di Kalbar.
“Di Ponianak baru ada satu cabang. Sekarang produk yang dijamin Jamkrindo adalah seluruh produk perbankan di Kalbar, seperti KUR, dekonstruksi dan lain sebagainya,” ujar Kepala Jamkrindo Perwakilan Kalbar Dody Novarianto, Senin (24/10).

Di Kalbar, lanjut dia, pihaknya sudah menempatkan agen di kabupaten/kota yang cakupannya penjaminan proyek, konsumsi terima uang muka dan jaminan pelaksanaan, penawaran dan pemeliharaan. Ia menjelaskan, dua tahun terakhir, Jamkrindo terus mengembangkan teknologi dalam layanan pada nasabah agar lebih cepat.

“Keunggulan Jamkrindo di sisi solusi born, kita sudah menyediakan layanan online. Jadi kita menyetujui pengajuan yang masuk hanya dalam hitungan jam saja,” tukasnya.
Selain perbankan, kata dia, banyak pihak yang sudah ikut bergabung dengan Jamkrindo yang konsen dengan pembagunan di Kalbar.

“Asosiasi yang sudah bekerjasama dengan Jamkrindo seperi Gapensi, Akli dan beberapa asosiasi kontraktor sudah kita jamin di Jamkrindo,” ucapnya.
Tidak hanya itu konstruksi, pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga sudah dirangkul yang kerjasamanya dengan perbankan.

“Kalau KUR kita sudah  mencapai Rp880 miliar dengan porsi terbanyak dari BRI, kemudian Mandiri, BNI dan Bank Kalbar,” pungkas Dody. Dody menyatakan, walaupun banyak pihak yang sudah menggunakan jasanya, namun konstruksi tetap menjadi fokus dan andalan.
“Kita terus memasarkan konstruksi yang diberikan seperti BTN, Mandiri, BNI dan lainnya. Ini supaya kita bisa melayani percepatan pengembagan infrastruktur di wilayah kabupaten/kota,” lugasnya.

“Misalnya seperti pembangunan jalan, saluran air, jembata, pengadaan barang dan jasa. Semuanya kita belakukan pelayanan mudah, cepat dan prima pada nasabah dengan nilai klaimnya terkecil,” timpal Dody.

Secara keseluruhan target pada 2016 Rp2 triliun. Sementara perncapaiaan hingga September 2016 sudah mendekati 86 persen. “Yang penting klaim pembayaran ke mitra kita, akan dioptimalkan,” tutupnya.

 

Laporan: Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi