eQuator.co.id – Pontianak-RK. Gubernur Sutarmidji menggaransi keselamatan mahasiswa dari Papua yang kuliah di Kalbar. Mereka tak perlu khawatir, Kalbar kondusif, tidak ada gangguan Kamtibmas.
“Adek-adek, anak-anak Papua yang kuliah di Kalbar, silahkan kuliah dengan baik, sampai selesai,” pesan Gubernur ketika menerima audiensi mahasiswa Papua yang kuliah di Kalbar, Kamis (22/8).
Para mahasiswa Papua itu didampingi sejumlah aktivis mahasiswa dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PEMKRI) Kalbar. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Gubernur itu membahas konflik yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Malang, Makassar, hingga puncaknya terjadi kerusuhan di Manokrawi.
Sutarmidji pun menegaskan, mahasiswa Papua yang kuliah di Kalbar tak perlu khawatir. Kuliah saja seperti biasa.
Sebagai Gubernur, ia menjamin Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalbar akan selalu menjaga situasi Kamtibmas. Supaya tidak termakan isu yang bisa memecah belah. Yang ujungnya bisa menghambat proses pembangunan.
“Tujuan kita semua sama. Membangun Kalbar ini supaya maju,” ucapnya.
Gubernur menyarankan, diskusi menjadi penting untuk dilakukan semua pihak. Agar bisa memahami secara jernih, insiden yang dialami mahasiswa Papua beberapa hari belakangan ini.
Pun dalam sejarahnya, kata Sutarmidji, dahulunya guru-guru dari Nusa Tenggara Timur, yang masih bersaudara dengan Papua, banyak diperbantukan untuk mengajar di wilayah Kalbar. Bahkan guru-guru tersebut disebar sampai ke pelosok daerah.
“Kita berharap, semuanya bisa disikapi secara bijak. Mahasiswa Papua yang di Kalbar, jalan saja. Menyatu dengan masyarakat,” anjurnya.
Yan Tovel Absalom Way, 23, mahasiswa Papua yang hadir di audiensi itu mengaku lega, setelah mendapat penegasan dari Gubernur yang menjamin keamanan dan ketertiban.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Jurusan Akutansi Untan, itu mengaku sempat cemas atas insiden yang dialami saudaranya di Surabaya, yang akhirnya pecah di Manokwari.
“Masalah ini, kami mahasiswa Papua di Kalbar, juga sempat merasakan ikut tertekan. Namun, dengan penjelasan Gubernur tadi, yang menjamin keamanan, kami baru merasa tenang,” kata mahasiswa semester akhir itu.
Dijelaskannya, saat ini, jumlah mahasiswa Papua yang kuliah di Kalbar berkisar 100 orang. Way berharap, insiden kekerasan, rasisme, yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya tak terjadi di Kalbar.
“Harapan saya, Kalbar tetap aman. Supaya kami yang kuliah disini merasa tenang,” pungkasnya.
Ketua Presidium PEMKRI Kalbar, Srilinus Lino pun berharap, masyarakat Kalbar tak terpengaruh isu-isu yang dapat memecah persaudaraan anak bangsa. “Jangan ada lagi perpecahan antara anak bangsa. Kita harus tetap pada prinsip kehidupan kebangsaan yang saling menjaga,” pungkasnya.
Laporan: Abdul Halikurrahman
Editor: Mohamad iQbaL