eQuator.co.id – Mempawah-RK. Pembangunan pedesaan yang digalakkan Presiden RI, Joko Widodo tidak menyentuh Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur. Memprihatinkan, hingga kini akses jalan sulit dan jaringan listrik belum menerangi desa tersebut, terutama di Kampung Telayar.
Kepala Desa Sejegi, Muhammad Idris mengungkapkan, peningkatan pengerasan jalan pada tahun 2012-2014 tidak seluruhnya selesai. “Jarak dari jalan raya ke Telayar kurang lebih 5 kilometer, akses jalan yang memang butuh perbaikan jalan itu sekitar 1,5 kilometer. Sudah beberapa kali kita ajukan ke Pemkab, namun masih belum terealisasi,” ungkap Idris kepada wartawan, baru-baru ini.
Seolah tidak digubris Pemkab Mempawah. Padahal, kata Idris, Kampung Telayar sangat membutuhkan sentuhan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas masyarakat.
Idris juga mengeluh hingga kini desanya belum teraliri listrik. Bantuan panel surya yang pernah diterima desa tersebut, saat ini sudah tidak berfungsi. “Memang menggunakan tenaga surya bantuan Pemkab tahun 2007, dan ada perbaikan tahun 2013. Namun memang tidak bisa berfungsi dengan baik sampai saat ini,” keluhnya.
Dia memaparkan, Kampung Telayar sebagian penduduknya menggunakan genset. Namun, kebanyakan memang tidak menggunakan listrik semenjak panel surya tidak befungsi dengan baik.
Selama menjabat kepala desa, Idris sudah beberapa kali mengajukan bantuan kepada Pemkab Mempawah melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat desa dan kecamatan, supaya dimasukkan dalam usulan prioritas dalam musrenbang kabupaten. Sebab, jika menggunakan Dana Desa untuk membangun jalan dan listrik tidak akan cukup. “Kita sudah sampaikan juga pada musrenbang, bahwa kondisi-konsidi disana terkait dengan listrik dan jalan yang rusak, karena tidak akan cukup menggunakan Dana Desa untuk membiayai pembangunan jalan dan listrik,” terangnya.
Ia mengungkapkan, selama ini telah beberapa kali mengalokasikan Dana Desa untuk Kampung Telayar dalam berbagai bidang pembangunan. “Tahun ini, kita lebih ke MCK. Pernah rabat beton jalan di pemukiman warga, namun hanya dalam skala kecil. Kemampuan keuangan APBDes kan juga tidak bisa membiayai sepenuhnya, dan memang anggaran hanya sekitar Rp40 juta-Rp50 juta untuk jalan,” keluhnya.
Tahun 2018, lanjut Idris, Dana Desa dialokasikan untuk pengadaan listrik tenaga diesel. Instalasi sudah terpasang, namun listrik belum dapat terealisasi, karena masih terkedala kekurangan komponen.
Pengadaan diesel merupakan usulan tahun 2017, tapi baru terealisi tahun 2018. Selain terkendala alat, juga tenaga teknis. Dia berharap, disel tersebut sudah bisa difungsikan tahun ini. “Saya sangat berharap Pemkab memprioritaskan pembangunan di Kampung Telayar, karena disana bisa dikategorikan sebagai kampung yang memprihatinkan dan tertinggal,” harapnya.
Reporter: Ari Sandy
Editor: Yuni Kurniyanto