eQuator – Mempawah. Arus lalu lintas di Kecamatan Sungai Pinyuh merupakan akses inti ke arah hulu dan pantai utara (Pantura) di Kalbar. Sayangnya, kondisi Jalan Seliung yang berlubang tidak mendukung kelancaran transportasi darat.
“Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa lubangnya semakin banyak. Kita sebagai warga, sangat prihatin. Mengapa jalan antar kabupaten dan negara tidak mendapat perhatian serius,” kata Suhartono, warga Gang Suka Mulia Kecamatan Sungai Pinyuh, Minggu (27/12).
Dia menyayangkan kondisi saluran air yang tidak optimal. Bahkan, sama sekali tidak berfungsi, sehingga semakin membuat kerusakan bertambah parah, apalagi ditambah curah hujan tinggi. “Jika memang dilakukan perbaikan, saluran air harus diperhatikan juga. Karena air got di Jalan Raya Sungai Pinyuh tidak ada saluran untuk menembus ke sungai besar,” katanya.
Suhartono berharap, pemerintah khususnya Pemkab Mempawah agar melakukan normalisasi saluran air di Kecamatan Sungai Pinyuh. Pasalnya, saat ini saluran air di Sungai Pinyuh sudah mati total. “Sebagai warga Sungai Pinyuh, saya berharap saluran air yang sudah lama mati itu segera diperbaiki. Kalau saluran air dihidupkan kembali seperti got dan parit besar yang ada di Sungai Pinyuh, maka warga Sungai Pinyuh tidak perlu khawatir saat hujan deras yang mengakibatkan banjir,” harapnya. (sky)