-ads-
Home Headline Jalan Provinsi Sayan-Tanah Pinoh Berlumpur

Jalan Provinsi Sayan-Tanah Pinoh Berlumpur

Pemkab dan Pengusaha Sawit Gotong-royong

Sebelum rapat, Bupati Panji mengatakan, perbaikan Jalan Sayan-Tanah Pinoh (Kota Baru) akan dilakukan secepat mungkin. Pemkab melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan perkebunan, karena kondisinya sudah sangat darurat.

“Jadi penanganannya seadanya, semampu kita. Karena jalan inikan jalan provinsi. Artinya, kalau kita mengeluarkan anggaran Pemkab, tidak bisa jika tanpa proses. Nah, sekarang kondisinya darurat, sehingga bekerjasama dengan perusahaan agar bisa dilalui dan masyarakat tidak kesulitan. Kita akan lakukan semampu kita dan semaksimal mungkin,” tegas Bupati Panji.

Sebelum diperbaiki, Panji mengaku sudah memperhitungkan dengan matang. Khususnya ketersediaan material dan alat berat maupun danannya, serta siapa saja yang akan dilibatkan. Dengan begitu, semuanya transparan dan tebuka, hingga diketahui semua pihak. Pemkab juga sudah menyampaikan laporan ke Pemprov Kalbar atas upaya perbaikan jalan menggunakan sistem gotong-royong. Bahkan kondisi jalan beserta fotonya sudah disampaikan.

-ads-

“Tahun ini sebetulnya ada anggaran dari Unit Perbaikan Jalan dan Jembatan (UPJJ). Namun kita tidak bisa mendesak mereka untuk secepatnya merealisasikan perbaikan itu, karena ada syarat-syarat dari mereka sendiri. Maka kita lakukan perbaikan terlebih dahulu sebisanya, karena kondisinya darurat,” papar Panji.

Kerusakan jalan provinsi Sayan-Tanah Pinoh terjadi sejak beberapa bulan belakangan ini. Jalan tersebut sudah tidak beraspal, melainkan hanya tanah kuning yang berlumpur. Kerusakan jalan menghambat arus lalu-lintas masyarakat. Apalagi pada musim hujan, angkutan umum dan perusahaan harus berjuang keras sampai ke tujuan. Akibatnya, kerusakan jalan tersebut semakin parah hingga berlubang cukup dalam. Bahkan mobil Fortuner masyarakat tenggelam ketika melalui kubangan lumpur. Truk angkutan terbalik, hingga pengendara sepeda motor harus menempuh perjalanan selama belasan jam menuju Nanga Pinoh.

Laporan: Dedi Irawan

Editor: Hamka Saptono

 

 

Exit mobile version