eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menghadiri pembukaan Bulan Bakti Karantina Ikan dan Mutu Hasil Perikanan serta Pekan Pelayanan Publik yang digelar Stasiun Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Pontianak, di Jalan Arteri Supadio, Kubu Raya, Senin (1/7).
Bulan Bakti dan Pekan Pelayanan Publik ditandai pelepasan burung merpati oleh Kepala Stasiun BKIPM Pontianak, Miharjo, Bupati Muda Mahendrawan, dan sejumlah kepala instansi vertikal lainnya.
Bupati Muda mengajak semua elemen masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama menjaga kualitas produksi perikanan dari faktor-faktor penyakit. Seperti virus, pengawet, dan sebagainya dengan tujuan menjaga kualitas kesehatan masyarakat.
“Sebagai contoh, angka stunting di Kalbar masuk dalam 16 besar, untuk di Kubu Raya pada tahun 2018 terindikasi 25,6 persen. Walaupun tidak mutlak, tapi kualitas makanan juga berdampak pada kualitas kelahiran. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” kata Muda Mahendrawan.
Menurut Muda, melalui peran BKIPM Pontianak dengan kontrol yang maksimal dan langkah yang proaktif dan inovatif serta sinergis dengan pemerintah daerah, maka berbagai persoalan terutama berkaitan kualitas dan mutu perikanan dapat diatasi.
“Peran BKIPM dalam menjaga kelestarian dan menjaga kualitas dan mutu kesehatan sangatlah penting,” tuturnya.
Muda juga mengajak semua pihak khususnya instansi terkait memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap menjaga kualitas dari hasil perikanan. Mulai dari pelaku-pelaku usaha mikro kecil hingga pengolahan.
Dirinya mengingatkan masyarakat akan banyaknya ancaman penyakit yang berasal dari hasil perikanan yang tidak berkualitas. “Contohnya, stunting terjadi karena adanya bahan pengawet di dalam makanan. Ini bukan hanya terjadi di pelosok tapi juga terjadi pada desa-desa yang berada di perkotaan. Untuk itu edukasi terhadap masyarakat sangat perlu dilakukan,” tuturnya.
Kepala Stasiun BKIPM Pontianak, Miharjo, mengatakan kegiatan Bulan Bakti dan Pekan Pelayanan Publik dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai 1-7 Juli 2019. Kegiatan Bulan Bakti dilakukan dengan nuansa berbasis nelayan dengan teknologi modern.
“Kita berupaya terus meningkatkan mutu pelayanan. Sejak 2018 kita sudah menerapkan online, sudah semakin mudah bagi masyarakat untuk mengirim. Pelayanan juga tidak menggunakan uang cash lagi. Sama halnya juga dengan nelayan, melaut sudah menggunakan teknologi,” kata Miharjo.
Miharjo menerangkan, BKIPM merupakan instansi vertikal yang mempunyai fungsi dan peran melindungi pelestarian sumber daya ikan dari ancaman penyakit ikan.
“Setiap produk perikanan yang masuk kita deteksi, kita cek legalitasnya, penyakitnya, bahkan kita pantau sampai ke titik pelepasannya,” ujarnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe