eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Wilayah Kalimantan Barat menggelar Program Inkubator Bisnis Teknologi Finansial, Jumat (28/6). Program ini bertujuan meningkatkan peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam perekonomian di Kalbar.
Sebanyak 20 lebih pelaku UMKM di Kalbar mengikuti kegiatan Inkubi Tekfin. Sebelumnya, sebanyak 30-an UMKM juga telah mendapatkan pelatihan program serupa.
“Inkubi Tekfin bagian kontribusi BI untuk meningkatkan peran UMKM dalam ekonomi Kalbar. Di pelatihan ini kita memberikan kunci agar UMKM tidak jalan di tempat,” ujar Kepala KPw BI Kalbar, Prijono.
Prijono mengatakan, Tekfin dapat terus menggerakkan UMKM. Bahkan kian berkembang sejak mulai mikro dan usaha skala makro. Terlebih UMKM memiliki kontribusi yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian. Sehingga menurut Prijono perlu pengembangan yang lebih luas, tidak hanya di tingkat lokal, namun juga secara nasional.
“Saat Itu dapat dilihat kita lebih banyak mengeluarkan dari pada menerima, dengan begitu peran UMKM sangat besar bagaimana membalikkkan hal situasi ini. Sehingga kita semakin strong dari sisi nilai tukar dan sebagainya di samping menjawab persoalan itu,” jelasnya.
Kemudian Prijono menyebut, jika dilihat Inkubi tahun sebelumnya, pihaknya memandang sudah cukup berkembang. Namun tak dipungkiri masih pula terdapat berbagai kendala. Untuk itu, dengan memberikan pelatihan atau kelas-kelas khusus bagi UMKM dapat memberikan jawaban atas persoalan yang dihadapi dalam berwirausaha.
“Kita juga bekerjasama dengan coach, ini untuk memberikan jawaban dari setiap persoalan yang dihadapi UMKM. Artinya setelah masuk di Inkubi ini terus kita pantau, artinya tidak hanya dilepas begitu saja,” katanya.
Demikian pula dari sisi promosi, dikatakan Prijono, UMKM juga dilibatkan dalam setiap program atau event yang digelar oleh BI, khususnya yang berkaitan dengan UMKM tersebut.
“Seperti tahun lalu, BI menggelar kegiatan Karya Kreatif BI yang sifatnya nasional, UMKM ini kita libatkan dan berikan kesempatan untuk mempromosikan produk unggulannya,” tandasnya.
Sekda Kalbar, AL Leysandri mengatakan pelatihan terkait digitalisasi teknologi finansial khususnya bagi UMKM ini diharapkan dapat mendorong perubahan pola pikir dan pemahaman bisni UMKM di era seperti sekarang ini.
“Artinya perlu ada inovasi baru yang harus dibangun oleh UMKM. Pemerintah dalam hal ini terus mendorong bagaimana UMKM bisa berdaya saing,” pungkasnya. (ova)