eQuator.co.id – SINTANG-Menempuh perjalanan jauh, keluar masuk hutan bahkan harus menyusuri sungai untuk bertemu masyarakat yang berada di daerah pedalaman Kalimantan Barat, menjadi hal biasa bagi Karolin Margret Natasa.
Seperti yang ia lakukan pada Senin (23/4) kemarin. Karolin bersama rombongannya mendatangi sejumlah daerah perbatasan di pedalaman Kabupaten Sintang. Salah satunya daerah Nanga Merakai di Kecamatan Ketungau Tengah.
“Saya akan melakukan perjalanan hari ini (red, Senin) cukup jauh. Kita akan memasuki wilayah-wilayah pedalaman Kalimantan Barat, daerah Merakai dan sekitarnya,” ujar Karolin di sela perjalan menuju Nanga Merakai, Senin (23/4/2018).
Setiap kali turun ke daerah-daerah pedalaman, baik itu semasa masih menjadi Anggota DPR RI dua periode, Karolin tidak lupa untuk mempersiapkan diri dengan membawa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan selama dalam perjalanan.
Mau tahu apa-apa saja yang dibawa Karolin dalam kegiatan kampanyenya sebagai calon gubernur (cagub) Kalbar ke daerah berjarak kurang lebih 413 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 12 jam dari Kota Pontianak ini? Yuk kita lihat.
“Salah satu daerah perbatasan yang sampai dengan hari ini masih menunggu Peraturan Presiden untuk bisa kita buka keterisolasiannya. Oleh karena itu, persiapan kita juga luar biasa. Mau dilihat seperti apa? Apa saja yang kita siapkan? Yuk kita lihat,” kata Karolin menunjukkan persiapannya menuju Nanga Merakai.
“Peralatan yang kita bawa, standar. Mulai dari pakaian dan peralatan pribadi. Tetapi, karena kita akan menghadapi perjalanan yang cukup panjang, saya juga menyiapkan berbagai alat, termasuk di dalamnya ada senso untuk memotong kayu. Kalau mobilnya amblas, kita cari kayu untuk (menopang ban) mendorong mobil,” terangnya.
Selain senso, di dalam mobilnya, Cagub Kalbar nomor urut 2 ini juga membawa cangkul. Memang tampak tidak lazim membawa peralatan seperti itu. Tapi, peralatan-peralatan tersebut sangatlah dibutuhkan bila hendak menuju ke daerah pedalaman di Kalbar. Terlebih lagi medan yang harus dilalui, tidak luput dengan berbagai risiko yang akan dihadapi.
“Karena mungkin saja di dalam perjalanan ada longsor, kemudian ada situasi-situasi yang kita memerlukan cangkul,” kata Karolin.
“Ini (tapi) sling untuk menarik mobil. Kalau mobilnya amblas, ditarik oleh mobil lainnya, dan kita memerlukan tali yang kuat,” imbuhnya.
Di samping peralatan-peralatan itu, perlengkapan lain seperti onderdil kendaraan, ban cadangan, dongkrak dan lain sebagainya tidak lupa ia bawa.
Datang ke daerah pedalaman, bukanlah pertama kalinya bagi Karolin, Bupati Landak yang tengah cuti kampanye Pilgub ini. Sejak sembilan tahun lalu, sudah ia lakukan sehingga apa yang menjadi persoalan Kalbar saat ini, ia sangat paham betul.
Karolin yang berpasangan dengan Suryadman Gidot dalam Pilgub Kalbar, dinilai pasangan yang sangat ideal untuk memimpin Kalbar. Selain memiliki prestasi baik di tingkat daerah maupun nasional, keduanya berkompeten melanjutkan program pembangunan yang telah dibangun oleh pemerintahan sebelumnya, Cornelis-Christiandy Sanjaya, selama dua periode.