Hutan di Luar Zona TNDS Terbakar

KEBAKARAN. Petugas Manggala Agni Brigdalkarhut Tana Bentarum bersama tim gabungan tengah berupaya memadamkan api yang membakar hutan rawa kerdil di wilayah Sungai Marsaga, Kecamatan Suhaid, Kamis (5/4)--Humas BBTNBKDS for RK
KEBAKARAN. Petugas Manggala Agni Brigdalkarhut Tana Bentarum bersama tim gabungan tengah berupaya memadamkan api yang membakar hutan rawa kerdil di wilayah Sungai Marsaga, Kecamatan Suhaid, Kamis (5/4)--Humas BBTNBKDS for RK

eQuator.co.id – Putussibau-RK. Hutan rawa kerdil di wilayah Sungai Marsaga, Desa Tanjung Kapuas, Kecamatan Suhaid terbakar, Kamis (5/4) malam. Kepala Daops Brigdalkarhut Tana Bentarum, Ade Arif mengungkapkan, kebakaran ini awalnya dilaporkan Syafarudin, salah seorang anggota Brigdalkarhut dan petugas Resort Pulau Majang Atep Ugan sekira pukul 18.45 Wib.

“Kemudian tim Manggala Agni Brigdalkarhut langsung menuju ke lokasi kebakaran di daerah Sungai Marsaga. Kami langsung berkoordinasi dengan pihak Koramil Suhaid, Polsek Suhaid dan Pol PP Kecamatan Suhaid untuk mengatasi kebakaran itu,” ungkap Ade kepada sejumlah wartawan, Minggu (8/4).

Sesampainya di lokasi, sambung Ade, tim langsung melakukan pemadaman dengan menggunakan mesin pompa portable dengan koordinat sumber air pada N 00.62621° E 112.01024. Api berhasil dipadamkan dini hari setelah hampir 5 jam membakar hutan tersebut.

“Kebakaran berhasil dipadamkan sekitar jam 12 malam lewat sedikit. Luas kebakaran sebesar 2,2 hektare,” terangnya.

Adapun personel pemadam kebakaran terdiri dari 15 personel Manggala Agni Brigdalkarhut, 3 personel Koramil Suhaid, 2 personel Polsek Suhaid, 2 masyarakat Desa Tanjung Kapuas.

“Tim kembali ke Mako Brigdalkarhut dan pelaksanaan maping up dilanjutkan pada pagi hari,” tuturnya.

Ade menjelaskan, lokasi kebakaran hutan berada di luar zona Taman Nasional Danau Sentarum pada koordinat N 00.62774°, E 112.01122° dan jenis kebakarannya permukaan serta vegetasi yang terbakar adalah hutan rawa kerdil.

Menurut Ade, kawasan Taman Nasional Danau Sentarum memang rentan terjadi kebakaran akibat menyusutnya air di danau. Selain itu tipikal hutan rawa yang ada di danau menambah peluang terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Lebih lanjut Ade mengatakan, komunikasi dan koordinasi yang baik menjadi kunci penting untuk memadamkan kebakaran hutan kali ini, apalagi jelang musim kemarau pada bulan April.

“Koordinasi intensif dengan aparat Kepolisian, TNI terus kami lakukan serta melakukan sosialisasi pencegahan Karhutla ke desa-desa dan tokoh masyarakat,” katanya. (dRe)