Pontianak-RK. Sekretaris BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalbar, Muhammad Qadhafy mengharapkan bahwa teror yang terjadi di Ibu Kota Jakarta tidak berdampak pada perekonomian Indonesia khususnya Kalbar yang notabene saat ini sedang mulai tumbuh dan berkembang.
“Dunia saat ini sangat cepat menyoroti masalah ini, tapi kami berharap tidak mengganggu stabilitas ekonomi dan dunia usaha Indonesia yang sedang berupaya bangkit,” katanya, Kamis (14/1).
Mewakili HIPMI Kalbar, Qadhafy turut menyampaikan rasa belasungkawa yang dalam terhadap korban sekaligus mengutuk keras aksi yang tidak berprikemanusiaan tersebut.
“Paris yang belum lama juga dilanda aksi teror, mampu bangkit dalam sepekan. Aksi biadab tersebut gagal mengacaukan kondisi pasar/perekenomian nasional mereka,” katanya.
Untuk Indonesia sendiri, dengan keterlibatan semua pihak, Qadhafy meyakini Indonesia akan mampu lebih cepat pulih dan solid, karena rasa persatuan yang dibangkitkan secara spontan.
“Akibat kejadian ini, sektor investasi asing, pasar modal, perdagangan dan pariwisata otomatis tentu akan merasakan efeknya. Tapi seperti kami katakan tadi, rasa persatuan bangsa ini malah menguat,” katanya.
Terkait hak ini pula, HIPMI Kalbar meminta agar pemerintah beserta aparat hukum dapat bekerja ekstra mengembalikan keadaan seperti semula. Disamping peran masyarakat jauh lebih penting, untuk dibangkitkan kesadarannya menjaga dan mendukung kamtibmas dan ketahanan nasional.
“Pemerintah memang harus bekerja ekstra, tapi kesadaran masyarakat untuk mendukung agar hal tersebut bisa terwujud juga penting,” katanya.
Dia juga mendukung, jika terdapat ormas-ormas dan LSM yang tidak jelas ideologi dan aktifitasnya serta menimbulkan kegaduhan sebaiknya dibubarkan.
“Karena perlu dicermati pula, situasi ekonomi dan dunia usaha saat ini sedang berupaya bangkit.
Sebaiknya jangan banyak dibebani urusan keamanan. Alangkah bijaknya jika pemerintah yang mengkondisikan agar ada jaminan keamanan terhadap investasi, perdagangan dan pariwisata. Terakhir soal kegaduhan politik yang tidak perlu, kami berharap itu bisa diredam,” katanya. (fik)