eQuator.co.id – SEKADAU-RK. Polres Sekadau bersama jajaran Polsek Nanga Taman berhasil mengungkap misteri terbunuhnya Herkulanus Swandi alias Mawi. Warga Desa Meragun, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau itu, ditemukan tewas di teras Balai Betomu, Desa Meragun, Selasa (19/3).
Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil mengamankan eksekutor pembunuhan Herkulanus. “Ada empat orang tersangka yang sudah kita amankan,” ujar AKBP Anggon Salazar Tarmizi SIK, Kapolres Sekadau kepada sejumlah wartawan, kemarin.
Empat tersangka yang diamankan itu, masing-masing Doyok (27), D Kosmas alias Kus (33), Momok alias Tepos (33) dan Nekon (27). Keempatnya, masih rekan korban dan masih satu kampung dengan korban.
Keempat pelaku diamankan setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan secara maraton. Keempatnya ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda. Namun hanya berselisih beberapa jam.
Saat ini, keempat pelaku sudah diamankan di Mapolres Sekadau. Polisi juga sudah melakukan proses pra rekontruksi untuk memperjelas kasus itu. Pra tersebut digelar di halaman Mapolres Sekadau, Rabu (20/3) siang. “Kita lakukan pra rekontruksi untuk memperjelas peran masing-masing pelaku,” imbuh Anggon.
Dari hasil penyelidikan sementara, korban menghembuskan nafas terakhir setelah dikeroyok oleh keempat pelaku. Pengeroyokan terjadi di seputaran lokasi penemuan mayat korban tersebut.
Sebelum dikeroyok, korban diajak minum arak oleh keempat pelaku di rumah salah satu pelaku. Beberapa saat kemudian, mereka pindah nongkrong ke salah satu pos ronda. Usai dari pos ronda, mereka berlima kemudian pergi ke Balai Betomu. Mereka sempat minum bersama di lokasi tersebut.
Saat minum-minum itu, korban sempat cekcok dengan salah seorang pelaku. Korban pun akhirnya dikeroyok “Korban akhirnya meninggal,” tukas Anggon.
Ia menjelaskan, ada sejumlah latar belakang pembunuhan itu. Intinya, ada rasa sakit hati dari keempat pelaku kepada korban. “Salah satu pelaku (Doyok, red), sakit hati karena pacarnya direbut korban,” kata Anggon.
Sementara tiga pelaku lainnya, yakni D Kosmas mengaku korban memiliki utang sebotol arak kepada dirinya. Pelaku Momok mengaku korban mengatakan dirinya sudah tua dan jelek. Sedangkan pelaku Nekon mengaku sakit hati dikatai kata kasar oleh korban.
Kondisi inilah yang membuat para pelaku memukul korban. Para pelaku, ada yang meninju, menampar dan ada yang memukul korban menggunakan gitar bas listrik di bagian kepala korban. Itu dilakukan Doyok.
“Kita sudah melakukan visum terhadap jasad korban. Ada luka di bagian kepala korban akibat hantaman benda tumpul,” tukas Anggon.
Nekon, salah seorang terduga pelaku membenarkan dirinya melakukan pemukulan kepada korban. Ia juga membenarkan pelaku lainnya ikut memukul korban. “Ada saya pukul,” kata Nekon.
Doyok, pelaku lainnya mengaku, saat dipukuli, korban sempat lari ke luar hingga ke teras Balai Betomu itu. “Dia lari,” kata Doyok di Mapolres Sekadau.
Namun para pelaku mengejar dan akhirnya korban terjatuh. Para pelaku kemudian kembali memukul korban. Seperti diberitakan Rakyat Kalbar kemarin, warga Desa Meragun dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat di teras dekat pintu gerbang Balai Betomu desa setempat, Selasa (19/3) sekitar pukul 07.00 WIB. Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh pasangan suami istri Lengki dan Entawai yang hendak memberikan makan ternaknya. Polisi langsung melakukan penyelidikan dan memastikan korban tewas karena dibunuh.
Laporan: Abdu Syukri
Editor: Ocsya Ade CP