Heboh Penemuan Ratusan Barang Antik

BARANG ANTIK. Para pekerja sedang membersihkan barang antik yang ditemukannya di Jalan A Djaelani RT 34/RW 07, Kelurahan Terusan, Kecamatan Mempawah Hilir. ALFI SHANDY/RK

eQuator.co.id – MEMPAWAH-RK. Warga Kota Mempawah dan sekitarnya dihebohkan dengan temuan ratusan buah barang antik di Jalan A Djaelani RT 34/RW 07, Kelurahan Terusan, Kecamatan Mempawah Hilir. Barang antik tersebut berupa pelita, mangkuk dan tepasu itu pertama kali ditemukan para pekerja yang sedang membangun pondasi rumah, Rabu (2/10) lalu.

Salah satu seorang warga mengungkapkan, penemuan barang antik tersebut secara tidak sengaja oleh para pekerja yang hendak membangun rumah di lokasi itu. Saat itu, pekerja hendak menggali tanah untuk membuat pondasi rumah.

Belum lama menggali, pekerja menghentikan pekerjaannya. Pasalnya, alat penggali pekerja membentur sesuatu dari dalam tanah. Pekerja pun memperhatikan temuannya itu dan mencoba untuk mengeluarkannya dari dalam tanah. Selang beberapa waktu kemudian, pekerja mendapati mangkuk kecil.

Dari situlah, pekerja menemukan puluhan bahkan ratusan barang antik lainnya dengan berbagai jenis. Seperti, pelita kecil, mangkuk dan tepasu. Namun, yang paling banyak jumlahnya mangkuk kecil yang mencapai puluhan buah.

Warga menduga, barang antik tersebut merupakan peninggalan masyarakat Tionghoa zaman dahulu yang sempat bermukim di wilayah Kota Mempawah dan sekitarnya. Sebab dilihat dari bentuk dan jenisnya, peralatan tersebut kerap dipakai masyarakat tionghoa untuk keperluan rumah tangganya.

“Awalnya pekerja hanya menggali tanah untuk membuat pondasi. Namun, secara tidak sengaja justru menemukan barang-barang antik ini. Jumlahnya cukup banyak. Ada yang masih utuh, dan banyak pula yang sudah rusak dan pecah,” kata warga.

Warga pun mengaku tidak mengetahui secara pasti asal usul maupun tahun pembuatan barang antik tersebut. Namun, dia memperkirakan usia barang antik itu sudah mencapai puluhan bahkan ratusan tahun silam.

“Kami tidak tahu pasti asalnya dari mana dan sejak kapan tertanam di lokasi itu. Kalau dilihat dari kondisinya, kemungkinan usia barang antik ini sudah ratusan tahun,” terkanya.

Lebih jauh, dirinya memperkirakan masih banyak barang-barang antik tersebut di sekitaran lokasi pembangunan. Akan tetapi para pekerja tidak melanjutkan pencarian lantaran harus menyelesaikan pekerjaan pembangunan pondasi rumah.

“Kalau terus ditelusuri dan dicari, kemungkinan masih banyak barang antik lainnya di lokasi itu. Namun, kita juga harus melanjutkan pekerjaan pembangunan. Jadi mungkin saja masih banyak yang ada di dalam tanah dengan berbagai bentuk dan jenisnya,” tukas dia. (shn)