Harta Ludes, Tempat Tinggal Sisakan Puing-puing

Tidur Mengungsi, Korban Kebakaran Berharap Dibangunkan Rumah

PUING. Warga yang menjadi korban kebakaran mencari barang yang mungkin masih bisa diselamatkan dari puing-puing rumahnya di Gang Ramin Jalan Hos Cokroaminoto, Pontianak, Jumat (25/1). Maulidi Murni-RK

Kebakaran hebat terjadi di Gang Ramin Jalan Hos Cokroaminoto Kecamatan Pontianak Kota. Selasa (22/1) sekitar pukul 01.30 WIB. 11 rumah tinggal puing-puing. 

Maulidi Murni, Pontianak

eQuator.co.id – PARA korban kebakaran berharap pemerintah dapat membangun kembali rumah mereka yang kini rata dengan tanah. Pasalnya, harga benda mereka ludes ikut terbakar. “Kita harapkan pemerintah memberikan bantuan untuk membuat rumah,” harap salah seorang korban, Nia, saat ditemui di Posko Korban Kebakaran di Gang Ramin, Jumat (25/1).
Untuk sementara, ibu dua anak itu mengungsi di Posko. Kadang- kadang juga di rumah keluarganya. Ia bersyukur mendapatkan bantuan dari pemerintah dan donatur untuk keseharian mereka. “Alhamdulillah ada bantuan sembako, baju, makanan untuk hari-hari,” ujarnya.
Tak ada harta benda yang dapat diselamatkan ibu berusia 43 tahun ini. Selain dua anaknya dan ibunya, tak mungkin dapat menyelamatkan barang-barang pada saat kejadian tersebut. “Saya hanya bisa nyelamatkan badan, anak dan emak,” katanya.
Nia menceritakan kronologis kebakaran yang meluluhkan belasan rumah padat pemukiman itu. Pas malam kejadian ia hendak memasak nasi. Kemudian ia melihat ada asap dari tiang listrik. “Bunyinya tus tus tus,” kisahnya.
Melihat itu, dia masuk ke dalam rumah dan memanggil ibunya. Ketika kembali keluar rumah, rupanya dari tiang itu sudah mengeluarkan api. Kemudian menjalar dan menyambung ke kabel listrik warga seperti ular. Bahkan dalam kejadian itu ada motor tetangganya yang meledak karena tak dapat diselamatkan.
“Rumah yang pertama kena adalah rumah warga yang berbahan kayu. Die ade kabu-kabu tempat tidok,” pungkas Nia.
Sementara Ketua RT 04 / RW 06 Gang Ramin, Sujoko mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah dan para donatur. Tapi keinginan korban ada bantuan perbaikan rumah, seperti materialnya. Karena harta benda mereka tak dapat diselamatkan. “Jadi kita mohon pemerintah, bantu material untuk rumah,” katanya.
Mayoritas korban yang terkena musibah itu bekerja sebagai buruh harian lepas. Adapun pedagang tapi tak banyak. “Sekitar dua kepala keluarga saja,” jelas Sujoko.

Camat Pontianak Kota, Saroni akan meneruskan keinginan korban yang minta bantuan bahan material kepada pimpinannya. Dia akan berkoordinasi dengan Wali Kota Pontianak terkait renovasi rumah. “Inshaallah, kita tunggu petunjuk dari beliau. Mudah-mudahan nanti di Dinas Perkim ada dananya,” harap Saroni saat berada di Posko Korban Kebakaran di Gang Ramin.
Ucapan terima kasih disampaikan Saroni kepada para donatur yang telah peduli terhadap korban kebakaran ini. Baik melalui Posko korban bencana kebakaran ataupun dari lainnya. “Mudah-mudahan ini bisa membantu sementara,” ucap Saroni.
Di tempat sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pontianak Saptiko menyebutkan, ada 11 rumah dengan 53 jiwa korban si jago merah. Dalam kejadian ini hanya kerugian harta benda saja, tak ada korban jiwa. Penanganan yang dilakukan BPBD membantu evakuasi, pendataan dan koordinasi dengan instansi terkait. “Kita sudah memberikan makanan siap saji, hari ini (kemarin, Red) kita juga berikan logistik kehidupan dasar,” jelasnya.

Logistik diberikan berdasarkan assessment. “Seperti untuk keperluan dapur, matras dan lain sebagainya,” tutup Saptiko.
Di Posko Korban Kebakaran, beberapa bantuan disalurkan berupa sapu, tikar, alat dapur, box dan lain sebagainya. Bantuan ini secara simbolis diserahkan BPBD Pontianak ke Camat Pontianak Kota. Camat kemudian menyerahkannya ke Lurah untuk selanjutnya disalurkan kepada korban.
Selain pemerintah, bantuan juga berdatangan dari masyarakat. Baik berupa pakaian, bahan makanan, bahkan ada uang. (*)

 

Editor: Arman Hairiadi