eQuator.co.id – Pontianak-RK. Sungguh miris, setakat ini kerja keras petani tidak dihargai sesuai dengan beban kerja mereka. Lantaran sebagian besar harga komoditas kian anjlok, sehingga tak pelak persoalan itu dirasakan mencekik kehidupan para petani. Padahal keberadaan komoditas tersebut merupakan andalan untuk menyambung hidup masyarakat.
“Para pengusaha hendaknya memberikan harga yang lebih wajar terhadap komoditas pertanian,” ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Ir H Suriansyah, MMA, Kamis (28/2).
Dalam kesempatan itu, legislator Partai Gerindra ini mengungkapkan, seperti halnya kelapa dan pisang yang harga jualnya jauh dari harapan petani. Sekalipun mereka berupaya keras meningkatkan produktivitas pertanian, ternyata malah dihadapkan dengan harga jual yang mencekik.
“Melihat nasib petani yang miris ini tentunya sangat tidak berimbang dengan beratnya beban yang harus ditanggung. Kondisi perekonomian Indonesia, khususnya di Kalbar memang sedang tidak bersahabat,” ungkapnya.
Namun demikian, wakil rakyat asal Dapil Kabupaten Sambas ini menjelaskan, pemerintah yang kuat dengan regulasi seharusnya mencarikan solusi pasti bagi para petani di seantero Provinsi Kalbar. Termasuk pula pada perusahaan yang membeli hasil petani setidaknya harus timbang rasa. Dengan kerja keras dari petani tersebut dengan mempertimbangkan harga beli.
“Para pengusaha dapat melakukan efisiensi untuk menghadapinya tanpa harus mencekik petani,” tegasnya.
Oleh karena itu, H Suriansyah menegaskan, agar Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota supaya tidak tinggal diam melihat jebloknya harga komoditas di tingkat petani.
“Pemerintah harus mampu menertibkan tata niaga komoditas pertanian serta melindungi kepentingan petani,” ucap Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Kalbar ini.
Reporter: Gusnadi
Redaktur: Andry Soe