Harga Karet di Nanga Pinoh Rp8 Ribu per Kilogram

KARET. Tumpukan Karet milik Hermanus di Desa Madya Raya Kecamatan Sokan, kemarin. Dedi Irawan-RK

eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Warga petani karet saat ini sangat bersyukur. Pasalnya, harga karet di pasar Nanga Pinoh sudah mengalami kenaikan mencapai Rp8000 per kilogramnya.

“Harga karet sekarang sudah cukup lumayan. Kualitas B sudah mengalami kenaikan harga Rp 7500 per kilogram, sedangkan yang kelas A Rp 8000 per kilogram,” ungkap Sekin, penampung karet di Nanga Pionoh, ditemui kemarin.

Harga karet di Melawi naik, karena harga karet di pabrik juga naik. Bahkan naiknya harga karet ini sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Mudah-mudahan sampai menjelang akhir tahun harga karet terus naik.

“Naiknya memang tidak sekaligus, namun secara bertahap-tahap Rp 200, Rp 300, dan terkadang Rp 500 per kilogramnya,” ujarnya.

Dengan naiknya harga karet ini kata Sekin, telah membuat para penampung berlomba-lomba membeli karet petani. Khusus dirinya, sudah memiliki beberapa desa yang selama ini menjadi sasaran dia membeli karet.

Sebagai pembeli, dia juga berharap kepada petani tidak merusak harga karet yang sudah mulai merangkak naik ini. Terutama menjaga kualitas karet yang dihasilkan oleh petani. “Jangan sampai dengan harga yang tinggi ini membuat petani membuat karet secara asal-asalan. Karena bagaimanapun kualitas karet sangat mempengaruhi harga,” tuturnya.

Sekin juga menyampaikan, pada Senin kemarin dia juga sudah dihubungi salah seorang pembeli karet di Sintang. Dimana pada Selasa kemarin, temannya yang membeli karet tersebut berani menerima karet dengan harga Rp9200 per kilogramnya.

“Kalau dia lihat kualitas karet dalam satu truk itu bagus semua, dia berani menaikan harganya lagi,” tutupnya.

Sementara itu, Hermanus salah seorang penampung karet di Desa Madya Raya yang merupakan daerah pedalaman Kecamatan Sayan mengatakan, saat ini dirinya sudah membeli karet kepada petani dengan harga Rp7000 per kilogramnya. “Saat harga karet jatuh, saya hanya menema karet petani dengan harga Rp5000 per kilogram,” ungkapnya.

Menurut Hermanus, sejak harga karet naik, dia semakin lancar mengeluarkan karet dari pedalaman sungai Sayan. Bahkan baru-baru ini dia sudah menurunkan sekitar 6 truk karet ke Pantianak.

“Harga karet bagus, tidak hanya petani yang semangat, kami sebagai pembeli karet juga semangat. Sebab kalau masyarakat kami senang, kami juga merasa senang,” ucapnya.

Ditambah lagi dengan kondisi trasportasi yang sudah lancar, tentu sudah tidak ada hambatan bagi masyarakat dan penampung karet untuk mengeluarkan karetnya ke pabrik untuk mendapatkan harga yang bagus.

“Mudah-mudahan harga karet ini tidak turun lagi. Karena kalau harga karet seperti sekarang akan sangat membantu masyarakat, terutama untuk menghadapi perayaan natal,” pungkasnya.

 

Reporter: Dedi Irawan

Redaktur: Kiram Akbar