Hampir Semua Sekolah Kurang Guru

ilustrasi - net

eQuator.co.id – Sintang-RK. Parah. Hampir semua sekolah di Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang, mengalami kekurangan guru. Hanya sekolah di ibukota kecamatan yang jumlah gurunya pas-pasan.

“Bagaimana pendidikan mau maju, tenaga pendidiknya selalu kurang,” kata Iskandar, Camat Ambalau saat ditemui Rakyat Kalbar di ruang kerjanya, baru-baru ini.

Kekurangan guru ini membuat Iskandar was-was terhadap kualitas pendidikan di daerahnya. “Yang kita khawatirkan kualitas pengetahuan anak didik kita. Mereka akan jauh tertinggal, bila masalah kekurangan guru ini tidak atasi,” ucapnya.

Terpisah, salah seorang guru kontrak di SD Kecamatan Ambalau, M Solikin mengungkapkan, sebenarnya kekurangan guru ini sudah terjadi sejak lama. “Di SD saya bertugas, dengan 94 siswa, hanya memiliki lima orang guru,” katanya.

Dengan jumlah guru tersebut, kata Solikin, jelas saja masih sangat kurang.  Pasalnya, seorang guru bisa menangani dua kelas. “Sekolah kami sudah berdiri sejak 1980-an. Sejak berdiri, sekolah ini selalu kekurangan guru,” sesalnya.

Karena itu, Solikin berharap, pemerintah dapat memperhatikan permasalahan jumlah guru di daerah pedalaman dan terpencil ini. “Tinggi rendahnya IPM (Indeks Pembangunan Manusia) tergantung pada pendidikan.  Harapan kami pemerintah lebih fokus menangani masalah pendidikan di Kabupaten Sintang,” pintanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang, M Afen tidak menampik bahwa Sintang memang masih sangat kekurangan guru. Bahkan jauh dari cukup.

Untuk menutupi kekurangan guru tersebut, Afen mengatakan, hanya mengandalkan tenaga kontrak yang ditempatkan di wilayah perbatasan dan pedalaman.

“Masih jauh kurang kita. Untuk di Sintang saja kurang lebih ribuan masih kurangnya. Kondisi ini terjadi tidak hanya di Sintang, bahkan terjadi di seluruh kabupaten/kota di Kalbar,” ungkap Afen.

Meskipun demikian, Afen mengingatkan seluruh tenaga pendidikan, baik yang PNS, Honorer maupun Kontrak, lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. “Meskipun tempat tugas di pedalaman, wajib bagi tenaga pengajar memberikan ilmu-ilmunya kepada para anak didik. Intinya, jangan ada perbedaan antara anak kota dan pedalaman,” pungkasnya. (Adx)