eQuator.co.id. – PONTIANAK. Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2, dr, Karolin Margret Natasa mengajak kepada semua umat beragama di Kalimantan Barat terus merenungkan dan mengamalkan semua ajaran baik dari setiap agama, untuk mewujudkan Kalbar yang aman, religius dan berjiwa Pancasila.
“Sesuai dengan visi dan misi kami untuk mewujudkan Kalbar yang aman, religius dan berjiwa Pancasila, saya mengajak kepada seluruh umat beragama untuk bisa mengamalkan dengan baik semua ajaran agamanya masing-masing,” kata Karolin, saat menghadiri undangan perayaan Tri Suci Waisak 2526 BE/2018 yang dilaksanakan di Vihara Buddha Maitreya, Selasa, (29/5).
Karolin yakin, jika kita mewujudkan masyarakat Kalbar yang aman, religius dan berjiwa Pancasila, maka semua proses pembangunan yang dilakukan bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Pada kesempatan itu, Krolin menyatakan, dirinya sangat mengapresiasi persembahan drama variasi yang ditampilkan oleh muda-mudi Vihara Buddha Maitreya, yang menggambarkan ke-bhinekaan masyarakat Kalbar dan Indonesia.
“Sambil melihat persembahan drama tadi, saya berpikir, jika semua masyarakat Kalbar bisa menerapkan apa yang ada pada drama ini, maka kehidupan rukun antar umat beragama di Kalbar tentu bisa terus dipertahankan. Karena memang ada intinya, kita ini semua bersaudara,” tuturnya.
Karolin menegaskan, keberadaan masyarakat untuk beribadah sudah dijamin oleh negara, dimana setiap kegiatan keagamaan yang dilakukan berhak untuk di laksanakan oleh masyarakat.
“Untuk itu, masyarakat jangan takut, bahwa pemerintah selalu hadir ditengah masyarakat untuk memberikan perlindungan dalam setiap kegiatan ibadah yang kita lakukan,” katanya.
Mantan anggota DPR itu menambahkan, sebagai umat Buddha hari raya Trisuci Waisak ini merupakan hari yang besar dan penuh sejarah yang tidak akan mungkin di lupakan.
Dalam kalangan umat Buddha hari raya Waisak sering disebut juga dengan Trisuci Waisak. Hal tersebut bukan tanpa alasan sebab pada hari raya umat Buddha ini Waisak akan memperingati tiga peristiwa penting yang semuanya terjadi dibulan “Vesakha”, dan pada waktu yang sama yaitu tepat saat bulan purnama.
Tiga peristiwa penting itu adalah, Kelahiran Pangeran Sidharta, mencapai Penerangan Sempurna, dan Parinibbana.
Dia berharap dalam pelaksanaan Waisak ini bisa membawa masyarakat penganut agama Buddha bisa menjadi lebih baik dab bisa mengamalkan semua ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.