-ads-
Home Rakyat Kalbar Pontianak Gunakan Medsos, ASN Harus Bisa Mengendalikan Diri

Gunakan Medsos, ASN Harus Bisa Mengendalikan Diri

Ilustrasi : Internet

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Aparatur Sipil Negara (ASN) dianggap sebagai panutan di masyarakat. Makanya ASN terikat berbagai aturan.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Dodi Riyadmaji meminta kepada seluruh ASN di Kalbar untuk dapat mengendalikan diri dalam menggunakan media sosial (Medsos).

“Boleh kita mengaktualisasikan pikiran yang berkembang di diri kita. Tetapi tolong anda semua untuk bisa mengendalikan diri,” tegasnya kemarin.

-ads-

Belakangan ini banyak ASN yang disoroti lantaran postingannya di Medsos dianggap menyimpang. Untuk itu, Dodi mengimbau kepada seluruh ASN untuk bisa mengontrol konten-konten yang akan di posting ke Medsos.

“Saya mengimbau seluruh ASN harus memagari dirinya. Untuk dapat memilih dan memilah pernyataan mana yang bisa dilempar untuk konsumsi publik,” pesan Dodi.

Terpisah, Panwaslu Kota Pontianak saat ini sedang melakukan proses kepada salah satu Paslon mengenai adanya ajakan pada saat kegiatan keagamaan yang dilakukan ketika memasuki bulan puasa.

“Ini lagi diproses oleh Panwascam Pontianak Selatan, mudah-mudahan dua hari lagi selesai kajian dan rekomendasinya karena sudah kita pelajari dengan kecamatan,” kata Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslu Pontianak, Irwan Manik Radja, Jumat (18/5).

Irwan menjelaskan pada saat awal kegiatan itu berlangsung, tidak ada ajakan atau kampanye. Tapi setelah berjalan ada ajakan. Itu ia pastikan dengan mendapatkan videonya.

“Itu memang kita proses, itu ada ajakan untuk memilih, videonya juga ada kok dari Panwascam karena itu temuan bukan laporan dari masyarakat,” jelasnya.
Jika terbukti melanggar, kata Irwan sanksinya hanya administrasi. Selanjutnya ia akan merekomendasikan kepada KPU Pontianak untuk memberikan teguran kepada Paslon.
Irwan mempersilahkan Paslon untuk mengikuti kegiatan keagamaan. Namun lantaran kegiatan keagamaan, ia menganjurkan Paslon untuk menahan diri. “Paslon itu melekat, sekarang sudah susah dimanapun dia bergerak ia dikatakan Paslon,” tutupnya.

 

Laporan: Rizka Nanda, Maulidi Murni

Editor: Arman Hairiadi 

Exit mobile version