Giliran Warga Desa Keling Pangau 100 Persen Gunakan Kompor Induksi

eQuator.co.id – PUTUSSIBAU. “Dengan adanya listrik dari PLN, segalanya menjadi lebih mudah. Kini kami pun bisa memasak dengan mudah dan praktis dengan menggunakan kompor induksi,” ungkap Pilipus (55) Kepala Desa Keling Pangau, Kecamatan Empanang, Kabupaten Kapuas Hulu.

Warga Desa Keling Pangau mendapatkan bantuan kompor induksi dari PLN melalui program PLN Peduli setelah mendapatkan sambungan listrik pada September lalu. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh General Manager PLN UIW Kalbar, Agung Murdifi, saat acara penyalaan listrik desa, Sabtu (21/12/2019).

Menurut Pilipus, keberadaan listrik akan mendukung seluruh kegiatan warga. Ia juga mengungkapkan sebelum ada listrik dari PLN, kegiatan warga sepenuhnya bergantung pada mesin genset, semua aktifitas serba terbatas terutama di malam hari. Keberadaan listrik PLN pastinya akan membuka peluang usaha bagi warga Keling Pangau.

“Dulunya untuk menghidupkan genset, saya harus mengeluarkan dana sekitar 1 juta lebih tiap bulannya, itupun hanya untuk menghidupkan 5 buah lampu, 1 unit televisi, 2 kipas angin, dan sesekali menggunakan mesin pompa air, tentunya sangat memberatkan. Namun dengan adanya listrik dari PLN ini semuanya jadi serba ekonomis, biaya pengeluaran untuk listrik kini jauh lebih hemat. Dan kami juga akan memanfaatkan ini dengan menerapkan gaya hidup serba listrik, salah satunya memasak dengan menggunakan kompor induksi,” kata Pilipus.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalbar, Agung Murdifi mengatakan, selain menyalakan listrik, PLN juga menyerahkan bantuan kompor induksi kepada 140 rumah warga Desa Keling Pangau.

“Selain menerapkan energi berkeadilan melalui program listrik desa, PLN juga memberikan bantuan kompor induksi sebanyak 140 unit kepada warga. Diharapkan dengan adanya bantuan ini, warga Keling Pangau dapat memasak lebih aman, murah dan praktis,” ungkap Agung.

Untuk melistriki Desa Keling Pangau, PLN telah membangun 8,5 kms jaringan tegangan menengah, 2,58 kms jaringan tegangan rendah, serta membangun 3 Unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 150 kVA.

“Aset kelistrikan yang dibangun oleh PLN ini sejatinya milik kita bersama, dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu, mari kita rawat dan jaga bersama-sama. Jika ada pohon atau tanam tumbuh yang dekat dengan jaringan listrik, harap segera lapor ke petugas PLN agar dapat segera dipangkas sehingga tidak menyebabkan terjadinya gangguan listrik,” imbuh Agung.

Senada, Kepala Sub Bidang Fisik dan Prasarana BAPPEDA Kapuas Hulu, Jimmy mengatakan, Desa Keling Pangau yang merupakan desa terluar karena posisinya berbatasan dengan negara Malaysia, ibarat cerminan dari teras sebuah rumah. Dengan adanya listrik dan bantuan ini tentunya akan menerangi halaman depan rumah kita yang berhadapan langsung dengan Malaysia.

“Terimakasih kami ucapkan kepada PLN yang telah menerangi halaman depan rumah kita ini. Kita tunjukan kepada negara tetangga bahwa inilah Indonesia yang terang benderang,” tutur Jimmy penuh semangat. (ova)