eQuator.co.id – Sambas-RK. Bersih-bersih bersama masyarakat di pantai, laut, sungai, ruang publik, kantor, taman nasional, taman kota dan titik lainnya merupakan langkah nyata Gerakan Sambas Perangi Sampah. Sehingga mendukung Gerakan Indonesia Bersih, Sehat dan Bernilai Tahun 2019.
Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc mengungkapkan, dia bersama kepala daerah se-Indonesia mendapat undangan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengelolaan Sampah untuk Gerakan Indonesia Bersih, Sehat dan Bernilai Tahun 2019 di Jakarta, Kamis (21/2).
Bupati menyampaikan laporan tertulis mengenai kondisi dan kegiatan persampahan dan permasalahan daerah. Laporan tersebut disampaikan langsung kepada Timnas Pengelolaan Sampah. “Dari arahan Menteri pada rakernas itu, daerah didorong untuk melakukan penyusunan peraturan daerah guna mendukung Gerakan Indonesia Bersih dan Sehat. Daerah juga diminta menyelesaikan kebijakan yang menjadi landasan pelaksanaan pengelolaan persampahan di daerah,” ujar Bupati.
Dikutip dari rilis Bagian Humas dan Protokol Setda Sambas, H Atbah menerangkan, negara memandang pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018 adalah momentum tepat untuk mengintegrasikan kinerja kerangka strategis daerah ke dalam Rencana Strategis Pemerintah Daerah mengenai penanganan persampahan. “Hasil rakernas juga mendorong daerah melakukan inovasi pengelolaan sampah di daerah seperti inovasi kelembagaan, keuangan, inovasi teknis seperti memanfaatkan sampah sebagai sumber daya ekonomi,” ungkapnya.
Guna menyukseskan, maka pemerintah daerah wajib melibatkan berbagai elemen masyarakat. Tujuannya, meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat. “Daerah diarahkan agar melakukan kerjasama antar wilayah untuk menyelesaikan permasalahan persampahan, sesuai fungsi kewilayahan masing-masing,” tuturnya.
Berbagai cara bisa dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan dana transfer, dana insentif dan dana desa. “Ini harus dilakukan secara transparan, bersih dan sesuai aturan untuk mendapatkan hasil optimal dan memprioritaskan kepentingan masyarakat,” jelasnya.
Bupati mengatakan, Hari Pengelolaan Sampah Nasional (HPSN) 2019 harus dijadikan momentum mewujudkan pengelolaan sampah menuju hidup bersih, sehat dan bernilai. “Gerakan Sambas Perangi Sampah membuka ruang untuk dunia usaha, aktivis dan komunitas untuk ikut terlibat aktif. Termasuk, mendorong dan memfasilitasi peserta didik di sekolah dan pesantren,” ucapnya.
Langkah lain, terang Bupati, menghadirkan inisiatif upaya membangun jiwa dan aktualisasi kebersihan instrumen, motivasi aktivitas lapangan dengan menghimpun dan mendorong pengembangan teknologi, serta adaptasi. “Dengan pengembangan kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah tentang sampah, yakni fasilitasi dunia usaha dan masyarakat diwujudkan dalam kerjasama pedoman sarana infrastruktur hijau ekoriparian,” pungkasnya.
Reporter: Sairi
Redaktur: Yuni Kurniyanto