eQuator.co.id – Sanggau-RK. Halal bihalal yang digelar dalam suasana Idul Fitri dapat dikemas dalam beragam bentuk. Seperti yang dilakukan warga Kampung Sentana, Senin (18/7) malam. Mereka menggelar silaturahmi sekaligus makan berami (beramai-ramai) di pinggir Sungai Sekayam.
Kegiatan yang baru permata kali digelar ini diapresiasi tinggi oleh Bupati Sanggau, Poulus Hadi, yang hadir pada acara tersebut. Bahkan, ia menyebut, impiannya sebagai bupati terhadap kampung wisata Sentana, hampir terwujud.
“Ide ini luar biasa. Saya terenyuh malam ini. Tak nyangka memang terjadi. Silaturahmi seperti ini belum pernah saya dapat. Paling-paling kita kumpul di ruangan dan acara formal, dipilih lagi siapa yang diundang. Malam ini seluruh masyarakat di sini, tak ada yang maksa, kita makan berami di sini. Saya sebagai orang yang diundang merasa terhormat,” ungkapnya.
Bupati semakin senang ketika tahu acara digelar di Kampung Sentana, bukan di mess Pemda. “Karena inilah kampungnya, yang satu link, yang harusnya nanti kita bicara Kantu’. Karena di sana ada ikon Keraton Suryanegara,” ujarnya.
Melihat semangat dan kreativitas warga Kampung Sentana, ia optimis sektor pariwisata di Sanggau bakal terdongkrak. “Hari ini semakin meyakinkan saya rencana ini bisa berhasil. Kalau hanya maunya bupati, saya takut, karena tak seumur hidup jadi bupati,” seloroh Paolus.
PH, sapaan akrabnya, memastikan kondisi Sungai Sekayam tak kalah, bahkan lebih baik dari Sungai Musi di Palembang. “Dia punya Jembatan Ampera, di seberangnya ada tulisan Kampung Kapiten. Mirip dengan kita. Di tempat itu, saya pernah makan di sana. Saya sempat mencium bau busuk, rupanya ada bangkai biawak. Nah, saya pikir Sungai Kapuas lebih baik. Tapi di sana tetap dikunjungi orang karena berada di tengah ibukota. Tapi, kita jangan takut bermimpi, lima atau sepuluh tahun kedepan Sanggau bisa besar,” ungkapnya.
Senada diungkapkan Raja Sanggau, Gusti Arman. Pria bergelar Pangeran Ratu Surya Negara ini meminta seluruh masyarakat, khususnya etnis Melayu, melestarikan adat serta tradisi-tradisi. “Kalau bukan kita, siapa lagi. Tak mungkin entnis lain yang melestarikan budaya kita. Kalaupun ada, sebatas mendorong,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan orang Sanggau harus bangga dengan budaya sendiri. Hal inilah yang terjadi dengan tempat-tempat lain.
“Di luar negeri sana, mereka bangga dengan budayanya. Kita juga harus bangga dengan budaya kita,” pinta Arman.
Ia juga meminta masyarakat mendukung program-program positif yang telah dicanangkan pemerintah. Satu diantaranya mempercantik Kampung Sentana.
“Program yang baik itu jangan dihambat. Kita harus kompak, karena ini untuk kepentingan bersama,” pesannya.
Laporan: Kiram Akbar