eQuator.co.id – Sanggau. Sekretaris Daerah Kalbar, Syarif Kamaruzaman, resmikan ground breaking proyek kelistrikan desa (Lisdes) yang akan dilaksanakan PLN Kalbar pada tahun 2019, Senin (20/5).
Kegiatan ground breaking yang dilaksanakan di Desa Mandong Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau ini sekaligus menandai pelaksanaan seluruh pekerjaan proyek Lisdes . Di tahun 2019 ini PLN akan melistriki 60 desa/dusun yang tersebar di 12 Kabupaten yang ada di Kalbar.
Menurut General Manager PLN UIW KALBAR, Agung Murdifi, saat ini rasio desa berlistrik di Kalbar sebesar 79,25% dari 2.130 desa yang ada, dengan rincian 1.515 desa menggunakan listrik PLN dan 174 desa non PLN.
“Kegiatan ground breaking ini menandai akan segera dilaksanakannya pekerjaan proyek kelistrikan di 60 desa dan dusun yang tersebar di 12 Kabupaten. Kami berharap seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu,” sebut Agung
Diakuinya bahwa seluruh material menyangkut pelaksana pekerjaan sudah tersedia, sebagian sudah dikirim ke lokasi desa yang bersangkutan. Kondisi sarana trasnportasi yang kurang kondusif dibeberapa daerah menjadi kendala utama saat proses pengangkutan material.
Khusus Desa Mandong terdapat 3 dusun yang akan dilistriki, yakni Dusun Terindak, Dusun Empayan, dan Dusun Tuan, dengan panjang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang akan dibangun sepanjang 7,225 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 2,024 kms, dan gardu distribusi berkapasitas kVA. Dengan adanya pembangunan dan perluasan jaringan ini nantinya PLN akan melakukan penyambungan 171 rumah warga.
Sementara itu menurut, Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Syarif Kamaruzaman, upaya melistriki masyarakat telah dilakukan oleh PLN baik disisi pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi.
“Saya berharap pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalbar dapat meningkatkan Indeks Desa membangun tiap tahunnya, serta mendukung perwujudan desa berlistrik di Kalbar,” ungkap Kamaruzaman.
Kades Mandong, Andreas, mengungkapkan bahwa keberadaan listrik yang akan masuk ke desa Mandong tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Banyak aktifitas usaha warga yang dapat dilakukan tanpa harus tergantung dengan waktu. Desa Mandong sendiri berjarak lebih kurang 7 km dari jalan provinsi di Desa Sosok. Beberapa dusun di desa Mandong sebelumnya sudah berlistrik, sementara sisanya akan segera terlistriki melalui program proyek Lisdes 2019 ini.
“Kami menyambut baik upaya PLN untuk segera melistriki beberapa dusun yang ada di Desa Mandong ini. Selama ini warga menggunakan genset untuk penerangan di rumah, itupun terbatas hanya beberapa jam saja. Biaya yang dikeluarkan sekitar 700 hingga 800 ribu per bulan untuk membeli BBM, cukup besar untuk ukuran warga desa, belum lagi biaya perbaikannya jika sesekali terjadi kerusakan. Atas nama warga, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah lewat PLN yang kelak akan membuat desa kami terang benderang,” tutupnya. (Ova)