Gelar Aksi Tangkal Hoaks

ANTIHOAKS. Aliansi Masyarakat Peduli Informasi (AMPI) menggelar aksi tangkal hoaks, di Bundaran Tugu Digulist Untan Pontianak, Selasa (19/2). Rizka Nanda-RK

eQuator.co.id-PONTIANAK-RK. Aliansi Masyarakat Peduli Informasi (AMPI) menggelar aksi tangkal hoaks. Aksi damai yang digelar di Bundaran Digulis Universitas Tanjungpura, Pontianak, Selasa (19/2) dimulai sekitar pukul 09.00.

AMPI memberikan 10 pernyataan sikap tentang hoaks. Diantaranya menolak dan melawan berbagai bentuk hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan isu SARA yang dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab. Mengajak seluruh masyarakat khususnya Kalimantan Barat untuk tidak menjadi pelaku atau penyebar hoaks, fitnah, ujaran kebencian dan isu SARA. Mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berita dan informasi yang diterima melalui media sosial, serta kedepankan langkah klarifikasi sebelum membagikan informasi di media sosial.

Kemudian meminta masyarakat bijak, beretika dan bermoral saat menggunakan media sosial dengan senantiasa lakukan cek dan kroscek saat menerima informasi, mengajak masyarakat menjadi garda terdepan dalam upaya menangkal dan melawan hoaks dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pun meminta insan pers dan media massa baik cetak maupun elektronik satukan langkah lawan dan tangkal hoaks, melalui optimalisasi aktivitas jurnalistik dengan menghasilkan produk jurnalistik sesuai prinsip, standar dan kode etik.

Koordinator Aksi, Edi Suhairi mengatakan, hoaks menjadi tantangan era ini. Tidak hanya bagi pemerintah dan aparat penegak hukum, namun juga bagi seluruh elemen masyarakat di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. “Perang terhadap hoaks sudah harus digelorakan karena penyebarannya sangat massif,” kata dia.

Ia mengatakan kesadaran masyarakat dan budaya literasi masyarakat sebagai pengguna media sosial masih rendah. Ini menjadi sasaran empuk bagi pelaku dan penyebar hoaks yang jauh dari semangat keberagaman dan lebih mengarah kepada sikap intoleransi.

Koordinator Komunitas Peduli Informasi, Ainul Yakin, menilai perlu langkah tegas dan upaya bersama, dikarenakan hoaks merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara. Banyak kasus konflik terjadi di wilayah Indonesia yang dipicu hoaks.

“Kami tidak ingin bangsa Indonesia terpecah dan dikacaukan oleh hoaks. Terutama bagi generasi muda yang menjadi penerus bangsa di masa depan. Budaya bijak bermedsos dan merawat akal sehat harus selalu ditanamkan dalam mindset,” tambah Ainul Yakin.

Ia menyatakan aksi ini digelar sebagai lanjutan dari rangkaian kegiatan sebelumnya yakni pelatihan jurnalistik dan masyarakat anti hoaks dua hari lalu. “Intinya kami mengajak masyarakat menggunakan internet secara sehat,” ujarnya.

Ainul pun menyampaikan, guna mengantisipasi massifnya penyebaran hoaks, masyarakat diminta dapat menahan diri, mengoreksi serta mengkonfirmasi setiap informasi yang masuk.
“Jangan gampang klik, share dan komen,” pungkas dia. (Riz)