eQuator.co.id – Persiapan yang dijalankan kontingen Indonesia menuju SEA Games 2017 dimulai berjalan sejak Senin kemarin (7/11). Langkah pertama yang dilakukan yakni dengna menggelar tes kesehatan dan fisik jelang pelatnas bergulir. Sebanyak 21 cabor bergantian akan menjalani tes tersebut.
Kegiatan itu diharapkan bisa menjadi pegangan buat tim pelatih cabor yang bersangkutan. “Tentu program memang rutin kami terapkan sebelum pelatnas berlangsung,” ujar Taufik Hidayat, wakil ketua Satlak Prima kepada Jawa Pos kemarin (8/11).
Tes kesehatan sendiri berlangsung di PP ITKON, di kompleks Kantor Kemenpora, Jakarta. Item tesnya terdiri dari pengukuran tinggi dan berat badan, cek darah, pemeriksaan postur, keseimbangan tubuh serta functional movement system. Sedangkan tes fisik berlangsung di Stadion Atletik Rawamangun yang meliputi pengukuran Vo2 Max dan item tes lainnya.
Taufik melanjutkan kalau, hasil pemeriksaan awal nanti akan menjadi salah satu acuan buat tim pelatih dalam menentukan program latihan. Pendekatan sport science memang diharapkan bisa mendongkrak performa atlet Indonesia ke depannya.
Dalam kesempatan yang sama, Felix Ary Bayu, salah satu pelatih fisik pelatnas PP PBSI menjelaskan kalau sebenarnya timnya sudah menjalankan tes secara reguler. “Untuk itu saat tes fisik nanti, kami meminta untuk menggunakan item tes yang biasa kami lakukan,” sebutnya. Alasannya sederhana, supaya apa yang dijalankan PP PBSI bisa terus berkesinambungan.
Sementara itu, pelatnas menuju SEA Games nanti memang dirampingkan. Sesuai amanat presiden Joko Widodo untuk memaksimalkan atlet untuk meraih medali emas. Dari sekitar 500 atlet yang masuk di pelatnas sebelumnya, kini hanya tersisa sekitar 350 atlet dengan potensi 65 medali emas pada SEA Games nanti.
Hal tersebut menjadi kenyataan pahit manakala atlet Indonesia dituntut terus memberikan prestasi maksimal di setiap ajang yang diikuti. “Bagi saya ini menjadi sebuah tantangan tersendiri,” sebut Agus Prayogo, pelari nasional Indonesia.
Pada SEA Games 2017 mendatang, Agus diproyeksikan untuk turun di nomor 10.000 meter dan maraton putra. “Tetapi saya juga masih melihat peluang di 5000 meter,” beber pria yang juga menjadi anggota TNI itu. (nap)
