Garuda di Dadaku, Merah Putih Berkibar di Tanahku

Petualangan 21 Petualang ke Tapal Batas Indonesia

ETAPE DUA. Bupati Jarot Winarno (memegang bendera) melepas rombongan adventure trail yang dipimpin Danrem 121/Abw Brigjen TNI Widodo Iryansyah (trail paling depan), untuk melanjutkan perjalanan dari Senaning ke Entikong, Minggu (14/8). MARSELINA EVY

eQuator.co.id – Menggugah rasa cinta tanah air bisa dilakukan dengan banyak cara. TNI AD memilih mengelilingi wilayah perbatasan RI di Kalbar menggunakan motor trail sambil mengajak sejumlah adventure club (klub petualang).

Sabtu (13/8), sekitar pukul 16.00 WIB, markas Pasukan Perbatasan (Pamtas) Yonif 312/Kala Hitam Kodam III Siliwangi Brigif 15 Kujang Dua di Senaning, Kecamatan Ketungau Hulu, Sintang, terlihat lebih ramai dari biasanya.

Prajurit di batalyon pimpinan Mayor inf. Catur Irawan itu kedatangan rombongan petualang yang digawangi Komandan Korem (Danrem) 121/Alam Bhanawanawai, Brigjen TNI Widodo Iryansyah.

Widodo dan kawan-kawan baru saja menyelesaikan etape pertama perjalanan mereka yang tercatat di museum rekor dunia Indonesia atau MURI. Gurat kebahagiaan menyamarkan lelah 21 petualang yang berasal dari Jakarta, Jogjakarta, Nganjuk, Surabaya, Kaltim, Kalteng, Sulawesi, dan Pontianak.

Tak mau berlama-lama, tenda segera didirikan di halaman markas. Kaki para petualang itu akhirnya bisa diselonjorkan di. Sedangkan puluhan motor trail mereka berjajar diparkir di luar tenda.

Dalam perjalanan, tangan Danrem Widodo sempat terluka. Setelah diobati, ia terlihat berbincang sejenak dengan Bupati Sintang, Jarot Winarno.

Malam harinya, artis lokal bernyanyi menghibur prajurit dan warga. “Kami berangkat jam 07.30 WIB dari Badau, Kapuas Hulu. Sempat sekali istirahat saja. Jalannya berbukit-bukit, treknya berbatu dan berdebu,” terang Kepala Penerangan Korem 121/Alam Bhanawanawai, Mayor Arm. Sumaji.

Berbagai kesan terlontar dari para peserta. “Jalur cukup bagus. Kita menikmati perjalanan ini. Sambutan masyarakatnya juga bagus,” tutur Halim dari Surabaya.

Senada, pemuda asal Medan, Juan, yang juga menyampaikan rasa kagumnya kepada masyarakat perbatasan. “Sangat bersyukur bisa melihat perbatasan negara kita ini secara langsung. Masyarakatnya sangat welcome sekali,” ungkap dia.

Pagi harinya, etape kedua dimulai dengan mengumandangkan “Indonesia Raya”. Setelah itu, Camat Ketungau Hulu, Gambang, mewakili warganya membuat pernyataan sikap bela Negara dalam bentuk surat yang telah diteken tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala dusun, dan kepala desa, sepanjang perbatasan RI- Malaysia. Dalam kesempatan ini pula, Danrem Widodo menyerahkan sebuah bendera Merah Putih kepada camat.

Setelah doa singkat yang dipimpin oleh Israel, seorang tokoh agama, Widodo memaparkan kegiatan ini lebih detail. “Kita adakan dalam rangka HUT ke-71 RI. Kita buat kegiatan yang berpusat di daerah perbatasan khususnya dari Badau ke Temajuk (Sambas,red) untuk memecahkan rekor MURI,” paparnya.

Lanjut dia, ada tiga kegiatan dilakukan untuk bisa masuk museum rekor. Pertama, pengibaran 17.845 bendera di sepanjang perbatasan. Kedua, pernyataan sikap bela negara warga perbatasan terbanyak.

“Terakhir, kita akan adakan upacara 17-an di empat pos lintas batas negara (PLBN) yang ada di Kalbar plus Temajuk. Tanggal 16 Agustus kita akan mengibarkan bendera sebesar 10 kali 15 meter di Mercusuar Tanjung Datuk,” jelasnya.

Upaya memecahkan rekor MURI ini untuk menggugah masyarakat perbatasan agar tidak merasa tertinggal. “Makanya, kita juga mengajak teman-teman dari luar Kalbar dalam rally ini agar mereka melihat bahwa masyarakat perbatasan itu merah putihnya luar biasa,” ungkap Widodo tersenyum.

Nah, peran setiap Kodim dalam mekanisme pengibaran bendera di 944 kilometer sepanjang perbatasan dari Badau ke Temajuk adalah memasang bendera. “Dipasang dengan berkoordinasi dengan warga,” tutupnya.

Pada etape kedua ini, Bupati Jarot Winarno didaulat melepas rombongan yang akan menuju perbatasan Entikong, Sanggau. Kata dia, mencatatkan kegiatan ini di museum rekor untuk meneguhkan rasa nasionalisme dan patriotisme masyarakat perbatasan.

“Pernyataan sikap bela negara pun menunjukkan besarnya kesadaran masyarakat perbatasan sebagai bagian dari NKRI. Ini hal yang sangat positif, maka kami ramai datang untuk kasi dukungan,” tegas Jarot seraya memasuki mobil untuk melanjutkan peninjauannya di Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah.

Etape kedua berakhir di Entikong. Setelah beristirahat semalam, rombongan bersiap-siap berangkat ke Temajuk. Didampingi Dandim dan Ketua serta Anggota DPRD Sanggau, Wakil Bupati Yohanes Ontot melepas mereka pada Senin (15/8) sekitar pukul 08.00 WIB.

“Pemuda-pemuda Indonesia jadilah generasi bangsa yang kuat, mampu menjaga eksistensi negara ini. Apapun yang terjadi bangsa ini harus tetap kita jaga, NKRI harga mati,” pesan Ontot kepada para petualang. Dalam kesempatan itu, dia juga menyerahkan selembar kertas berisi Tekad Bela Negara Masyarakat Perbatasan.

Dan, para petualang pun menggeber tunggangan mereka menuju Temajuk.Garuda di dadaku, Merah Putih berkibar di tanahku. (*)

Marselina Evy dan Achmad Munandar, Sintang