eQuator.co.id – SURABAYA – Pasar ponsel tanpa kontrak operator (open handset market/OHM) masih lebih besar daripada pasar ponsel kontrak eksklusif dengan operator. Karena itu, PT Smartfren Telecom Tbk tahun ini serius menggarap pasar OHM dengan menggandeng dua produsen ponsel.
Marketing Communication Division Head Smartfren Telecom Derrick Surya menyebutkan, kontribusi pelanggan 4G LTE Smartfren dari OHM saat ini memang baru 10 persen. Meski demikian, porsinya diyakini terus membesar berkat layanan data seluler. Smartfren menargetkan kontribusi OHM pada akhir tahun ini meningkat menjadi 30 persen.
Strategi diubah karena Smartfren awalnya menggarap pasar CDMA. Karena itu, mereka harus menyediakan ponsel yang spesifik. Namun, Smartfren kini melayani jaringan 4G LTE sehingga pelanggan bisa menggunakan ponsel tanpa kontrak. ’’Lebih menguntungkan membuka kerja sama dengan produsen ponsel daripada produksi handset sendiri,’’ ungkap Derrick.
Smartfren menggandeng Samsung dan Lenovo sejak kuartal keempat tahun lalu. Dua brand global itu digaet karena mendominasi pasar ponsel domestik. Penetrasi ponsel Samsung mencapai 52,3 persen. Lenovo menguasai 13,1 persen. Pangsa pasar handset Andromax hanya 5,8 persen.
Jumlah pengguna handset 4G LTE di Indonesia juga tumbuh signifikan. Market share ponsel 4G LTE melesat dari 5,5 persen pada Desember 2014 menjadi 40 persen akhir tahun lalu. Secara revenue, layanan data masih mendominasi pendapatan Smartfren sebesar 80–85 persen.
Tahun ini Smartfren gencar menambah jumlah BTS. Total BTS Smartfren mencapai 10.400 secara nasional. Di Jatim, BTS berjumlah 1.300. ’’Penambahan BTS difokuskan di kota-kota yang terlayani 4G LTE dan kota yang traffic-nya sudah tinggi,’’ terang Vice President Network Smartfren Munir. (vir/c14/noe)