-ads-
Home Rakyat Kalbar Kapuas Hulu FBD di Bengkayang, DAD Kapuas Hulu Bawa Pulang 3 Medali Emas

FBD di Bengkayang, DAD Kapuas Hulu Bawa Pulang 3 Medali Emas

Mendampingi. Itoni (nomor 4 dari kiri) bersama kontingen DAD Kapuas Hulu yang berlaga di Festival Budaya Dayak ke-1 Tingkat Provinsi di Kabupaten Bengkayang. DAD KH for RK

eQuator.co.id – PUTUSSIBAU-RK. Kontingen Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kapuas Hulu sukses menyabet sejumlah gelar juara pada Festival Budaya Dayak (FBD) ke-1 Tingkat Provinsi di Kabupaten Bengkayang pada 7-11 Juli  lalu.

Pengurus DAD Kabupaten Kapuas Hulu, Ambrosius Sadau mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dari Kapuas Hulu yang telah berhasil meraih prestasi pada festival tersebut.

“Walau kemenangan bukan tujuan utama, tapi nilai kebersamaan yang perlu kita jalin sesama suku Dayak se-Kalbar,” ungkap Sadau belum lama ini.

-ads-

Sadau berharap, melalui event tersebut pengembangan nilai-nilai seni budaya Dayak di Kalbar terus ditingkatkan. Torehan prestasi tersebut, kata Sadau, tidak lepas dari dukungan Pemkab Kapuas Kulu dan DAD, baik secara materil maupun moril. “Tentu ini perlu kebersamaan untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya Dayak agar tak tergerus zaman,” tambahnya.

Adapun perolehan juara yang diraih kontingen DAD Kabupaten Kapuas Hulu diantaranya, tiga medali emas, tiga perak, tiga perunggu. Dengan beberapa jenis perlombaan yang diikuti diantaranya, pangkak gasing, sumpit, menganyam, memahat, display budaya dan seni tari kreasi.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu, Itoni mengapresiasi atas capaian tersebut. Ia menyarankan, ke depan terus dilakukan pembinaan yang lebih extra pada sanggar dan organisasi seni budaya lainnya.

“Khususnya bagi generasi muda kita. Selain menumbuhkan bakat seni mereka sekaligus mengembangkan budaya lokal daerah,” kata  Itoni yang juga pengurus DAD Kapuas Hulu.

Itoni mengatakan, Festival Budaya itu menjadi ajang generasi muda dayak mengekspresikan potensi mereka untuk meraih prestasi. Sedangkan DAD hanya sebagai memfasilitasi saja. “Kita harapkan seni budaya di daerah kita terus bertumbuh, generasi muda kita bisa terus mencintai seni budaya di daerah ini,”  tutup Itoni. (dRe)

 

Exit mobile version