eQuator.co.id – JAKARTA – Formula 1 benar-benar balapan yang wah, melibatkan mobil paling canggih, teknisi andal, dan serba maju.
Rio Haryanto, pembalap Manor Racing asal Indonesia mengakui perbedaan ini jauh dibanding GP2, kelas balapannya musim lalu.
Karena itulah, lanjut Rio, dirinya juga butuh adaptasi dengan teknologi F1. Apalagi selama ini, teknologi F1 dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan.
“Untuk teknologi butuh waktu adaptasi karena teknologi F1 itu sangat berbeda,” terang pembalap 23 tahun tersebut saat jumpa gathering dengan penggemarnya di Salah satu mall di kawasan Kuningan, Kamis (7/4) petang.
Salah satu contohnya adalah steering wheel atau setir kemudinya. Di GP2, hanya ada empat tombol yang fungsinya untuk mengatur settingan dalam membalap.
Sementara, di F1 ada sampai 30 tombol, yang jelas-jelas membutuhkan kemampuan ekstra, pemahaman, dan kebiasaan untuk memaksimalkanya.
“Jadi bukan hanya menggunakan, tapi harus setting 30 tombol itu dengan tepat, bergantung tiap sesi balapan dan karakter sirkuit yang dihadapi. Bisa dibayangkan kan? Ya, adaptasinya step by step,” ungkap pembalap asal Solo tersebut. (dkk/jpnn)