Emosi Diomeli, Istri Ditembaki

DIRINGKUS. Pelaku penembakan, Hasan Lusianus (kaos biru) diringkus polisi di pondok ladangnya, Desa Sungai Ringin, Sekadau Hilir, Sabtu (12/11). ABDU SYUKRI

eQuator.co.id – Sekadau-RK. Hasan Lusianus (50 tahun) tega menembak istrinya sendiri Murni (50 tahun), Sabtu (12/11), di ladang mereka, RT 16/RW 06, Dusun Senuruk, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir. Meski sempat dibawa ke salah satu klinik, nyawa ibu tujuh anak itu tak bisa diselamatkan.

Pelaku menembak korban menggunakan senapan angin. Peluru bersarang di rusuk, persis di bawah payudara sebelah kiri, sepertinya tembus hingga ke jantung korban. Motif penembakan diduga karena pelaku emosi diomeli korban.

Penembakan terjadi saat suami istri itu berada di ladang, persisnya di KM 2, 5 Jalan Raya Sekadau-Sanggau. Jarak ladang dengan jalan raya sekitar 1 Km. Sementara lokasi ladang sekitar 2 Km dari kediaman mereka.

Tidak ada saksi mata yang melihat penembakan itu. “Sekitar pukul 11.00, suaminya (pelaku, red) manggil saya. Dia minta tolong lihat Mamak Abun (korban, red),” tutur Kristina Nyai, 49 tahun, tetangga korban.

Waktu itu, ia tengah bekerja di ladangnya yang berjarak sekitar 200 meter dari ladang korban. “Dia (Pelaku, red) bilang ke saya barusan nembak istrinya. Dia minta tolong bantu rawat istrinya,” cerita Nyai.

Salitus, 52 tahun, abang korban juga tidak mengetahui secara persis penembakan tersebut. Walaupun berada di ladang yang masih satu areal, tapi Salitus cukup jauh dari posisi korban ditembak.

“Saya datang, sudah ditembak. Udah tergeletak,” ucapnya.

Dibantu Nyai, pelaku melarikan istrinya ke salah satu klinik di kawasan Terminal Lawang Kuari Sekadau menggunakan sepeda motor. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan anak korban, Dio, yang kemudian membawa Sang Ibu ke klinik. Sedangkan, pelaku kembali ke ladang.

Mengetahui adanya aksi penembakan itu, Polres Sekadau dibantu Polsek Sekadau Hilir, dan sejumlah warga, langsung meluncur ke lokasi. Polisi kemudian masuk ke areal ladang yang dikelilingi semak belukar dan kebun sawit serta karet untuk menyisir pelaku. Mencari sekitar 15 menit, pelaku berhasil ditemukan.

“Pelaku berhasil diamankan di pondoknya. Dia tidak melakukan perlawanan,” ucap AKP Muhadi, Kapolsek Sekadau Hilir kepada wartawan di lokasi kejadian.

Menurut dia, korban awalnya berangkat ke ladang bersama Kristina Nyai, Sabtu pagi. Sementara pelaku datang sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan sepeda motor dengan membawa senjata angin.

“Waktu baru datang, istrinya langsung ngomel. Pelaku pun jadi kalap dan menembak istrinya tersebut,” ucap Muhadi.

Imbuh dia, “Pelakunya sudah kita amankan. Sementara korban kita bawa ke RSUD Sekadau untuk dilakukan visum. Informasi yang kita terima, pelaku dan korban memang sering cekcok”.

Ketika diinterogasi di Polres Sekadau, Hasan mengenakan baju biru. Ia terlihat tenang. Kepada polisi yang memeriksa, Hasan mengaku sempat cekcok dengan korban sebelum penembakan dilakukan.

“Waktu itu saya datang dan dia (korban, red) langsung menanyakan mana hasil kerja saya,” tuturnya.

KBO Sat Reskrim Polres Sekadau, Iptu Dedy membenarkan jika korban dan pelaku sempat cekcok sebelum penembakan terjadi. Korban langsung emosi setelah ditanyakan mana hasil kerjanya.

“Dia sempat bilang, nanti ku tembak kau,” kata Dedy meniru ucapan pelaku.

Ternyata ancaman pelaku itu dibuktikannya. “Pelaku langsung menembak korban,” ulas Dedy.

Kasus penembakan itu mendapat sorotan besar masyarakat Sekadau. Saat korban masih berada di salah satu klinik yang berada di kawasan Terminal Lawang Kuari Sekadau, puluhan warga dan keluarga korban langsung berdatangan.

Suasana haru pun tak dapat dibendung. Keluarga korban banyak yang menangis.

“Ngapa tega seperti itu,” ucap salah seorang keluarga korban sambil terisak menahan air mata.

Susiana, anak keenam korban, tampak tak kuasa menahan sedih. Sambil duduk di samping jasad Sang Ibu di ruang UGD salah satu Klinik di Terminal Lawang Kuari Sekadau, Susiana terus memanggil ibunya.

“Saya tak tahu ada persoalan apa bang,” tuturnya. Tak lama, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Sekadau untuk divisum.

Di sisi lain, Sekda Sekadau Yohanes Jhon yang mendengar kabar ini langsung meluncur ke RSUD Sekadau. “Kita sangat prihatin dengan kejadian ini,” ucap Jhon kepada wartawan.

Ia mengetahui kasus pembunuhan tersebut setelah mendapat laporan dari pegawainya. Jhon pun berharap masyarakat dapat mengambil pelajaran dari kasus ini.

“Dalam menyikapi segala sesuatu, kita harus sabar. Kita juga berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di Sekadau,” imbuhnya.

 

Laporan: Abdu Syukri

Editor: Mohamad iQbaL