Eliminasi Penyakit Kaki Gajah, Dinkes Melawi Lakukan POPM

Wakil Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yursa berfoto bersama Kepala Dinas Kesehatan dan Forkompinda dalam kegiatan koordinasi program POPM di salah satu hotel di Nanga Pinoh---Dedi Irawan

eQuator.co.id – Melawi-RK. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Melawi melakukan koordinasi program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis tahun 2018 di salah satu hotel di Nanga Pinoh, Selasa (24/7). Program minum obat massal pada masyarakat Melawi tersebut merupakan upaya mengeliminasi penyakit yang disebabkan infeksi yang disebabkan cacing filaria.

“Filariasis atau biasa disebut kaki gajah disebabkan keberadaan cacing microfilaria yang ditularkan melalui nyamuk. Sedikitnya ada 23 macam nyamuk yang bisa menularkan penyakit ini sehingga siklus penularannya dari penderita yang sakit pada orang yang sehat sangat cepat,” kata Kepala Dinkes Melawi, Ahmad Jawahir.

Lebih lanjut Ahmad memaparkan, walau angka kematian akibat penyakit ini terbilang rendah, namun bekas yang ditimbulkan sangat merugikan penderitanya. Karena dapat menyebabkan cacat seumur hidup yang berdampak pada terganggunya aktivitas serta menurunkan produktivitas seseorang.

“Satu penderita ditemukan di lingkungan masyarakat akan menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di sekitarnya. Karena penyakit ini tak memandang usia, jenis kelamin maupun status sosial,” jelasnya.

Ahmad menambahkan, Dinkes Melawi menilai pentingnya program eliminasi filarisis bisa berjalan lancar. Apalagi direncanakan pada bulan eliminasi kaki gajah yang jatuh pada Oktober nanti akan dilakukan pemberian obat massal filariasis. “Sehingga derajat kesehatan masyarakat Melawi nantinya bisa semakin meningkat, seiring dengan terbebas dari penyakit kaki gajah,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Melawi, Dadi Sunarya menilai, penyakit kaki gajah ini secara epidemiologi termasuk rentan menular di Indonesia. Termasuk di Melawi. Karena itu, penyakit ini semestinya mendapat perhatian serius dari seluruh pihak. “Tidak hanya Dinas Kesehatan, tapi juga seluruh masyarakat Melawi. Karena kasus ini juga ditemukan masih menyebar di berbagai kecamatan,” pungkasnya.

Laporan: Dedi Irawan

Editor: Ocsya Ade CP