Duel Sedarah, Sang Kakak Tewas

Setelah satu malam mendapatkan penanganan petugas medis RSUD Ulin Banjarmasin, Ibrahim (32) akhirnya menghembuskan nafas terakhir, kemarin (7/9) sekitar pukul 12.30 Wita. MAULANA/RADAR BANJARMASIN

eQuator.co.id –  BANJARMASIN – Setelah satu malam mendapatkan penanganan petugas medis RSUD Ulin Banjarmasin, Ibrahim (32) akhirnya menghembuskan nafas terakhir, kemarin (7/9) sekitar pukul 12.30 Wita.

Ibrahim adalah korban perkelahian sedarah. Dia ditikam oleh Supiani alias Utuh (25), adiknya sendiri, dengan sebilah pisau. Akibatnya tiga mata luka bersarang di tubuh pria yang memilik tato di sekujur tubuh dan tangannya.

Bermula perkelahian terjadi Selasa (6/9) sore sekitar pukul 15.30 Wita, di rumah mereka di jalan Pekapuran A, Rt 17 No 23, Kelurahan Murung Raya, Banjarmasin Timur.

Korban tersungkur bersimbah darah dan langsung dilarikan ke RS Sari Mulia, Banjarmasin. Karena faktor biaya, ia sore itu juga dirujuk ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin. Satu malam mendapatkan perawatan medis, nyawanya tak tertolong. “Siang tadi sekitar pukul 12.30 Wita, Ibrahim meninggal,” kata M Yusuf (42), saudara tertua korban.

Sayangnya Yusuf sedikit tertutup dengan peristiwa perkelahian yang menyebabkan salah satu adiknya tewas. Dia mengaku tak mengetahui apa penyebab dan pemicu sehingga mereka terlibat perkelahian. Kebetulan dirinya saat itu tengah tertidur di kamar dan tahunya ketika keluar kamar, adiknya sudah tersungkur.

“Saya, Ibrahim dan Utuh tinggal satu rumah. Saya bangun mereka sudah ribut. Begitu saya lihat Ibrahim sudah terjatuh di lantai rumah dengan kondisi berdarah dan Utuh masih memegang pisau,” ceritanya.

Mengetahui adiknya dalam keadaan terluka, Yusuf lantas meminta bantuan tetangga sekitar untuk membawa ke RS Sakit Sari Mulia. Karena masalah biaya korban lalu dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin.

“Tidak tahu saya kemana Utuh setelah melukai Ibrahim. Sejak kejadian saya tidak melihat dia, semalaman suntuk saya di rumah sakit ini menemani Ibrahim,” ujarnya.

Nampak Kapolsekta Banjarmasin AKP Joseph Edward P, setelah mendapatkan kabar korban tewas langsung menuju kamar Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin. Ia mengaku kecewa dengan pihak keluarga korban yang kurang jujur memberikan keterangan.

“Pelaku menyerahkan diri dan sudah diamankan. Untuk motif masih dalam penyelidikan, sedangkan pihak keluarga dimintai keterangan banyak tertutup dan yang jelas korban adalah kakak dari pelaku,” pungkas Joseph. (lan)