Dua Pedagang Keliling Taklukkan Buaya Raksasa

DITAKLUKKAN. Inilah buaya yang berhasil diringkus dua pedagang di Seilangkai, Sagulung, Jumat (26/5). F. Dalil Harahap-Batam Pos

eQuator.co.idSAGULUNG (BP). Doni Efendi, 31 dan Erwin, 42, dua warga Seilangkai, Sagulung tergolong nekad dan berani. Dua pria yang berprofesi sebagai pedagang keliling  itu berhasil menaklukan seekor buaya raksasa dengan panjang mencapai 5 meter di pinggir sungai Seilangkai, Sagulung, Kamis (25/5) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Penangkapan buaya tersebut mengegerkan warga  Sagulung. Ratusan warga berbondong-bondong ke lokasi lahan reklamasi dekat sungai yang dijadikan tempat evakuasi buaya tersebut.

“Besar kali ya. Baru kali ini lihat buaya sebesar ini,” ujar Pandi, seorang warga.

Doni dan Erwin mengungkapkan, penangkapan buaya itu bermula dari perjalanan pulang mereka setelah seharian berjualan barang perlengkapan rumah tangga ke pulau-pulau terdekat di sekitar Sagulung. Keduanya memang menggunakan sebuah pancung boat untuk berdagang keliling pulau tersebut.

Saat memasuki alur sungai Seilangkai keduanya dikejutkan dengan munculnya seekor buaya di pinggir sungai tempat mereka melintas. “Sekitar pukul 16.00 WIB (Kamis sore) pertamakali kami lihat. Itu kira-kira jaraknya sekitar satu kilo dari pesisir pantai,” kata Doni.

Melihat itu, Doni dan Erwin tak langsung mendekat. Keduanya sempat dilanda perasaan takut dan was-was. “Lama kami berpikir, tapi karena ingat risikonya besar jika buaya itu dibiarkan. Takut makan korban, kami akhirnya beranikan diri untuk mendekat,” ujar Doni.

Saat didekati sambung Doni, buaya tersebut hanya diam saja. Keduanya lantas mencari perlengkapan seadanya seperti kayu bercabang, tali dan karung bekas untuk menangkap buaya tersebut. “Susah kali mau nangkapnya. Saat kami tekan kepalanya pakai kayu, berontak dia. Sampai pukul 21.00. WIB baru bisa kami ikat kepala dan badannya,” ujar Doni.

Meskipun sudah berhasil menaklukan buaya raksasa itu, Doni dan Erwin belum merasa tenang sebab tali untuk ikat buaya tak terlalu kuat. “Sudah habis tenaga kami, kami ikat saja dengan tali seadaanya yang ada diatas pancung,” ujar Doni.

Keduanya lantas bergerak pulang ke rumah dan memanggil sejumlah warga lain. Namun karena sudah malam, mereka tidak mau mengambil risiko untuk mengevakuasi buaya. “Tadi pagi baru kami kasitahu ke kecamatan. Bersama Satpol PP dan anggota Marinir, kami baru bisa bawa buaya itu ke darat,” ujar Doni.

Meskipun tak lagi melakukan perlawanan karena diduga kehabisan tenaga, buaya tersebut cukup berat untuk digotong ke darat. Butuh puluhan orang untuk memindahkan buaya itu dari pompong ke darat. (Batam Pos/JPG)