eQuator.co.id – KETAPANG-RK. DPRD Kabupaten Ketapang siap memperjuangkan keluhan anggota koperasi Bina Satong Lestari (BSL), desa Kuala Satong, kecamatan Matan Hilir Utara, kabupaten Ketapang.
Anggota DPRD Ketapang, Kasdi mengatakan, bicara kebun mitra sering kecolongan saat perusahaan penetapan areal. Biasanya, kebun mitra ditetapkan di areal yang sulit dan kebun inti si areal yang mudah. Alhasil, biaya operasional di kebun mitra lebih besar.
Bicara hasil kebun sawit juga tidak mutlak secara tioritis. Hasil TBS juga bisa dipengaruhi dengan kondisi areal. Lahan kebun yang gambut tentu hasilnya tidak sama dengan lahan yang berpasir.
Koperasi diharapkan Kasdi, harus lebih efektif dalam melakukan pengawasan kebun mitra. Misalnya, soal pupuk apakah sudah dilaksanakan tepat sasaran dan tepat waktu. “Jadi harus betul-betul diawasi, memang bwnar juga ada perusahaan yang tak serius urus kebun mitra,” katanya.
Intinya, ia usulkan lokasi kebun mitra harus di tempat yang mudah dijangkau. Agar operasional lebih murah dan dapat terawat dengan baik.
Maka, dikatakan Kasdi lagi, pengurus koperasi jangan hanya bagikan uang dan dengar laporan sepihak. Tapi harus bisa dipastikan bahwa kebun mitra benar-benar diurus sama seperti kebun inti. “Kalau makannya tidak sama, maka hasil pun beda, maka perawatan kebun inti dan mitra harus sama,” terangnya.
Sementara anggota DPRD Ketapang lainnya, Usman mengatakan, sebenarnya kebun masuk ke Ketapang nawacitanya adalah untuk mensejahterakan masyarakat. Namun, ia mengaku sedih setelah mendengar anggota koperasi BSL yang tak merasakan hasil dari kebun itu. Karena itu, ia pesan kepada koperasi untuk terus berjuang demi hasil yang maksimal.
Ia selaku anggota DPRD bersama pemerintah siap memfasilitasi ini. “Ini harus diperjuangkan, ini sangat luar biasa sedikit pun tidak ada hasilnya yang diterima koperasi,” tegasnya.
Anggota DPRD Ketapang, Amrin menambahkan, ia setuju dengan usulan ketua Koperasi BSL untuk menghadirkan pimpinan PT KAL. Karena itu, ia mengusulkan agar koperasi BSL membuat surat ke DPRD dan nantinya akan dijadwalkann panggilan manajemen PT KAL. “Mudah mudahan akhir bulan ini sudah dapat dijadwalkan,” harapnya. (lud)