eQuator.co.id – Pontianak-RK. Warga Gang Serumpun II, Jalan Tabrani Ahmad, Kecamatan Pontianak Barat kocar kacir ketika salah satu rumah di lingkungan tersebut terbakar, Rabu (8/8) sore. “Kemungkinan apinya mulai ada sekitar jam setengah tiga sore. Sebab api membesar pas azan Ashar. Kami mau salat, jadi kita tunda,” ujar Ketua RT 002/RW 026, Gang Serumpun, Rusiadi ditemui di lokasi kejadian.
Mengetahui rumah warganya kebakaran, selaku Ketua RT, Rusiadi pun langsung menuju ke lokasi. Ia melihat api memang besar berada di ruangan tengah. Ia berusaha memukul tiang listrik untuk memberi isyarat darurat sambil berteriak kebakaran. Warga lainnya pun berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Bahkan ada warga yang berusaha mendobrak pintu depan rumah itu. Tapi api semakin membesar.
“Beruntung lah kita, karena ada pemadam kebakaran. Kita informasikan dan mereka cepat respon,” kata dia.
Rumah satu lantai itu tampak rusak berat pada bagian atapnya. Di ruang tamunya, terlihat kursi sudah menjadi arang. Meski bagian dinding masih tampak kokoh, tapi terlihat retak di beberapa bagian.
Ia menjelaskan, sebelum kebakaran, rumah Nomor A15 itu memang dalam keadaan kosong. Rumah itu milik Dwi Imam. Dwi satu keluarga sedang berada di Prancis untuk mengurus pendidikan lanjutan istrinya.
“Kurang lebih sudah satu bulan. Tapi kadang ada pihak keluarganya yang mengecek. Pemilik rumah ini, dosen. Biasanya ada mahasiswanya yang menjaga rumah ini. Mungkin ketika kejadian sedang keluar rumah,” jelas Rusiadi. Atas kejadian ini, Rusiadi pun sudah menghubungi pihak keluarga Dwi.
Sementara itu, Plh Kapolsek Pontianak Barat, AKP Budi Suseno menjelaskan, api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran dan dibantu oleh warga setempat pada pukul 16.20 Wib. Setelah api padam masih dilaksanakan penyemprotan oleh petugas pemadam ke bagian atap dan tumpukan sisa barang yang terbakar. Hal itu penting untuk mengantisipasi masih adanya bara api yang dapat menyala kembali.
“Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil serta 80 persen rumah tersebut hangus. Hingga saat ini belum bisa ditafsir besar kerugian yang dialami korban,” ujarnya.
Saat kejadian, banyak warga yang ingin masuk untuk menonton. Hal ini pun sempat menyulitkan mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi kebakaran.
Kata dia, Personel Polsek Pontianak Barat dibantu warga setempat langsung melaksanakan pengaturan arus lalu lintas dan mengamankan lokasi kebakaran dari kerumunan warga. Tujuannya agar para petugas dapat leluasa dalam melaksanakan tugasnya untuk memadamkan api. Dia menyebutkan, terjadinya kebakaran tersebut diindikasi kuat akibat korsleting listrik yang berada di dek ruang tengah rumah. Api kemudian menyebar ke kamar dan dapur.
Apalagi ketika kejadian, kondisi angin yang cukup kencang mengakibatkan api membesar dan menyebar dengan sangat cepat. Namun tidak sampai membakar rumah yang berada di samping kiri dan kanan rumah korban.
“Kita melaksanakan koordinasi dengan Ketua RT/RW serta warga setempat dan memasang police line di lokasi kebakaran serta melaksanakan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kebakaran ini,” pungkasnya.
Sementara di Kabupaten Sambas, toko kelontong juga terbakar, Rabu (8/8) sekitar pukul 13.30 WIB. Toko yang berada di Pasar Pemangkat, Desa Pemangkat, Kota Kecamatan Pemangkat tersebut milik Rudi Hartono alias A Fuk.
Kapolsek Pemangkat, Kompol Bagio Erianto bersama jajarannya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Sejumlah petugas pemadam kebakaran di Pemangkat dan Kota Sambas serta masyarakat juga ikut memadamkan api. Akhirnya tak memerlukan waktu lama, api dapat dipadamkan. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti, penyebab kebakaran tersebut.
Sementara Kepala Desa Pemangkat Kota, Kasful Anwar membenarkan kebakaran yang melanda toko milik A Fuk. Meski saat kejadian, dirinya sedang melaksanakan dinas di Kota Sambas, namun begitu selesai, Kasful langsung mendatangi lokasi kebakaran.
“Saya mendapat informasi, dari warga saya di Pemangkat terkait musibah kebakaran. Saat itu, saya di Sambas karena urusan kedinasan. Begitu sampai di Pemangkat, saya langsung ke lokasi kebakaran, untuk melihat kondisi,” pungkasnya.
Laporan: Maulidi Murni dan Sairi
Editor: Ocsya Ade CP