Ditinggal Belanja, Rumah Driver Gojek Tinggal Arang

HANGUS. Kondisi rumah Ancah di Gang Merak 1, Jalan Pak Kasih, Kecamatan Pontianak Kota, pasca kebakaran, Rabu (23/4) malam—Bangun Subekti/RK
HANGUS. Kondisi rumah Ancah di Gang Merak 1, Jalan Pak Kasih, Kecamatan Pontianak Kota, pasca kebakaran, Rabu (23/4) malam—Bangun Subekti/RK

eQuator.co.id Pontianak-RK. Ancah tak menyangka rumah yang dihuni bersama keluarga kecilnya kini menjadi arang. Rumah permanen milik pengasong koran yang terletak di Gang Merak 1, Jalan Pak Kasih, Kecamatan Pontianak Kota itu, hangus dilahap api, Rabu (23/4) sekira pukul 20.40 Wib. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun semua barang-barang milik keluarga Ancah, tak bisa diselamatkan.

Sebelum kejadian, rumah ini memang ditinggal kosong. Pria yang berusia 40 tahun itu membawa Diah, 38, dan anaknya, Dica, 5, pergi belanja keperluan sehari-hari dan untuk dagangan sang istri.

“Saat di jalan pulang, saya lihat ada asap dan api dari arah Lembah Murai. Saya pikir rumah orangtua saya kebakaran. Tapi pas udah di depan Masjid Babussalam, ada tetangga yang bilang kalau rumah saya yang terbakar,” kisah Diah saat ditemui di rumah orangtuanya di Gang Lembah Murai 4, Kamis (24/5).

Kepada Rakyat Kalbar, Diah bercerita bahwa sebelum rumahnya terbakar, dia sekeluarga berencana akan belanja akan belanja di supermarket Mitra Anda.

“Suami saya baru pulang narik (driver Gojek) kemudian menemani saya berbelanja di Mitra Anda. Sebelum pergi, suami saya meninggalkan handphone untuk di-cas. Baru kemudian mereka menuju Mitra Anda. Kami sempat mengantarkan satu tabung elpiji ke rumah pelanggan,” cerita pedagang sembako ini.

Ia menuturkan, dalam rumahnya terdapat delapan tabung elpiji. Beruntung, tidak kut meledak. “Warga sempat mengambil tabung-tabung itu dan lempar ke parit depan rumah, saat awal kebakaran. Yang terbakar hanya tabung yang masih nempel di kompor,” kata Diah.

Dalam kebakaran ini, semua yang ada di rumah habis terbakar. Surat berharga, uang tunai jutaan rupiah, computer, tablet, handphone, televisi dan kulkas, sudah tak bisa diselamatkan.

“Nah, awal kebakaran itu, kata tetangga, mereka sempat telepon suami saya tapi nggak diangkat. Handphone sudah terbakar, jadi ya nggak tersambung,” tambah Diah.

Menurut kesaksian salah satu warga, Wendi, api mulai menghanguskan bagian dek rumah. Kemudian merambat ke badan rumah. Ia juga mendengar suara seperti ledakan dari dalam rumah. “Saya mendengar suara ledakan dari dalam rumah,” jelas Wendi.

Warga yang mengetahui adanya kebakaran ini langsung membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Sambil menunggu petugas pemadam kebakaran tiba. Beruntung petugas pemadam kebakaran yang tiba segera sigap untuk memadamkan api agar tidak merambat ke rumah yang lain. Karena rumah korban berada di pemukiman padat.

Ketua RT setempat, Wan Ardiansyah menuturkan, saat kebakaran berlangsung, dirinya sedang berjalan-jalan dengan cucunya di Jalan Merdeka. Ia mengetahui ada kebakaran setelah ditelepon istrinya.

“Rumah saya ini persis di depan rumah Pak Ancah. Makanya istri saya bisa tahu ada kebakaran dan segera menelepon saya,” ujar Ardiansyah ditemui di rumahnya.

Saat hendak menuju rumahnya, lanjut Ardiansyah bercerita, ia melihat sudah ada dua unit mobil pemadam kebakaran yang akan masuk ke lokasi kejadian. Atas inisiatifnya, ia segera memandu mobi pemadam kebakaran untuk segera masuk menuju lokasi.

“Saya bawa mereka. Habis itu nyusul mobil pemadam yang lain. Kalo dihitung, ada 12 unit mobil pemadam yang datang,” jelasnya.

Dikonfirmasi, Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Abdullah Syam menyatakan, pihaknya telah mengerahkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

“Kita lihat, apakah kebakaran ini ada unsur kesengajaan atau tidak. Apakah ada orang mencurigakan yang membakar atau tidak. Dan setelah diselidiki, tidak ada unsur kesengajaan tersebut,” ungkap Abdullah.

Untuk kerugain, lanjut Abdullah, ditaksir sekitar Rp80 juta. “Kira-kira segitu. Soalnya rumah itu terdiri dari dinding semen, rangka kayu dan atap semen. Kami masih terus didalami, penyebab api,” sambungnya.

Dalam kesempatan ini, ia mengimbau warga di wilayah hukumnya untuk senantiasa berhati-hati saat meninggalkan rumah. Terutama saat berpergian dalam jangka waktu yang lama.

“Pastikan rumah tidak sedang menyalakan gas dan listrik yang tidak diperlukan. Minta tolong tetangga untuk memperhatikan rumah. Takutnya ada kejadian yang tak menyenangkan,” imbaunya.

Untuk diketahui, pagi hingga siang Ancah menjajakan koran di Jalan Tanjungpura. Malamnya, ia menjadi driver Gojek sebagai usaha tambahan. Sedangkan istrinya membuka warung sembako. Dengan kejadian ini, penuh harapan keluarga Ancah ke pemerintah agar dapat menyalurkan bantuan untuk meringankan beban. Apalagi anaknya segera masuk sekolah, tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Untuk meringankan beban korban kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pontianak memberikan bantuan yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Bantuan yang disalurkan itu berupa makan dan minum selama 3 hari. Lalu matras dan selimut. Perlengkapan dapur termasuk kompor dan tabung gas.

“Dari bantuan itu juga ada perlengkapan pakaian dan perlengkapan mandi, beras, mi instan dan minuman botol,” ujar Kepala BPBD Pontianak, Saptiko.

Lanjut Saptiko mengatakan, bantuan juga ada berupa perlengkapan sekolah bila ada anak sekolah menempati rumah yang terkena musibah. “Bantuan itu berupa seragam, tas, buku dan alat tulis. Untuk selanjutnya bantuan diberikan sesuai kerusakan rumah,” pungkasnya.

Laporan: Bangun Subekti

Editor: Ocsya Ade CP