eQuator.co.id – Mojokerto-RK. Dj, 44, warga Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, dalam waktu dekat akan berurusan dengan pihak kepolisian.
Ini setelah dia dilaporkan istrinya sendiri, Nana Sutami, atas dugaan kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Kini, kasusnya sudah ditangani Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres Mojokerto.
“Kasusnya masih dalam proses penyelidikan,” kata Purbaghumas Polres Mojokerto, Ipda Tri Hidayati, kemarin.
Menurutnya, pasca menerima lapoan dugaan kasus KDRT dari korban, petugas langsung menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti, serta menggali keterangan saksi-saksi.
Di antara saksi yang sudah dimintai keterangan adalah Misdianto warga asal Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto dan Joko warga Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari. “Untuk motifnya masih kita dalami. Nanti keterangan saksi satu dengan yang lain akan kami sinkronkan,” terangnya.
Dia mengungkapkan, kasus tersebut terjadi pada Jumat (3/8) lalu. Saat itu, sekitar pukul 06.30 korban yang hendak berangkat kerja, di tengah perjalanan di Jalan Raya Brangkal tiba-tiba ditabrak suaminya yang mengendarai mobil Daihatsu Gran Max dari belakang.
Sontak, korban yang saat itu mengendarai motor terpelanting dan jatuh. “Korban mengalami luka lecet di dahi dan pipi sisi kiri,” tuturnya. Korban juga mengalami patah tulang kanan. “Korban harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit,” tambahnya.
Tidak terima ditabrak suami, Nana memutuskan melapor ke Mapolres Mojokerto. Tri Hidayati menyebutkan, dugaan awal, peristiwa bermodus tabrak dari belakangan ini diduga buntut dari pertikaian keduanya di hari sebelumnya.
Saat itu, terlapor merasa emosi setelah beberapa kali sambungan teleponnya tidak dijawab oleh korban. “Kebetulan, posisi korban memang sedang di jalan. Tidak tahu kalau dapat telepon,” tegasnya.
Namun, alasan itu tak lantas membuat terlapor dingin hati. Dia yang emosional memilih balas dendam dengan menabrakkan mobilnya ke arah korban. “Tapi, untuk memastikan pemicunya, sekarang masih kita dalami. Yang jelas, pasti ada yang melatarbelakangi hingga sampai terjadi KDRT,” pungkasnya. (JawaPos.com/JPG)