eQuator.co.id – Bengkayang-RK. Kewaspadaan terhadap ancaman segala bentuk terorisme di Indonesia sudah sepatutnya menjadi perhatian bersama. Tak terkecuali di Kabupaten Bengkayang. Berdasarkan catatan kepolisian setempat, sudah pernah ada terdeteksi satu hal yang masuk kategori terorisme.
Kapolres Bengkayang, AKBP Permadi Syahids Putra menerangkan, pihaknya telah menemukan satu indikasi atau seseorang yang diduga berafiliasi dengan paham terorisme. Dia ditemukan di salah satu warnet di Kecamatan Sungai Raya, Bengkayang. “Kala itu dia sedang membuka internet yang menyajikan cara perakitan bom dan paham terorisme,” ujar Permadi dalam Rakor Lintas Sektoral dengan Forkompinda usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat Kapuas 2018 di Mapolres Bengkayang, Rabu (6/6).
Pelaku saat itu langsung diamankan. Hasil pengembangan sementara, pelaku berinisial Su ini merupakan warga dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut). Dari pengakuan pria 40 tahun itu, akhirnya petugas kembali mengidentifikasi dan mengamankan tiga orang yang diduga saling berkaitan.
Menurut Permadi, hal ini sudah menjadi pemantauan serius dari Tim Densus Antiteror 88.
“Maka terhadap adanya potensi gangguan keamanan ini harus diwaspadai TNI dan Polri serta bersama seluruh unsur sebagai bentuk deteksi dini dan memantau kondisi di daerah masing-masing,” imbau dia.
Kepada tokoh-tokoh, baik agama, masyarakat maupun pemuda, Permadi meminta agar dapat memantau dan mengendalikan situasi aman di daerah kerja masing-masing. Harus selalu melaporkan jika ada orang asing. “Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari masyarakat terkait keberadaan orang asing,” pesan Kapolres.
Plt Bupati Bengkayang Agustinus Naon yang turut hadir dalam Rakor tersebut menyampaikan hal senada dengan Kapolres. Dia mengajak masyarakat selalu waspada mengenai adanya ancaman terorisme. Karena tidak menutup kemungkinan bahwa di Bengkayang ada tetoris. “Hal itu seiring dengan adanya satu orang pelaku diamankan di sebuah warnet beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, masalah ancaman terorisme ini harus menjadi perhatian bersama bagi seluruh masyarakat Bengkayang.
Masyarakat harus selalu mewaspadai masuknya teroris di lingkungan sekitar. Tapi masyarakat diingatkan agar tidak mengambil langkah sendiri. “Segera melapor kepada aparat keamanan jika ada melihat dan menemukan hal mencurigakan,” imbuh Naon.
Masih ditempat sama, Wakil Ketua I DPRD Bengkayang, Fransiskus menuturkan, paham radikalisme semakin berkembang. Seluruh elemen masyarakat harus mewaspadai ancaman tersebut. Paham radikalisme sangat merusak nilai Pancasila, Kebhinnekaan dan merongrong NKRI. “Oleh karena itu harus waspada, karena sudah ada yang ditangkap,” lugasnya.
“Tentunya pasti ada kemungkinan sel lainnya. Maka saya meminta agar semua pihak harus waspada,” timpal pria yang karib disapa Frans ini.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Rakyat Kalbar, pada Rabu (30/5) sekira pukul 21.00 Wib, terlihat gerak-gerik dan penampilan pelaku mencurigakan masyarakat sekitar. Warga lantas menghubungi anggota Polsek Sungai Raya. Pada saat diamankan pelaku sedang mengakses situs peristiwa teror bom yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Pukul 21.30 Wib, Kapolsek beserta 10 anggotanya membawa dan mengamankan pelaku ke Polsek Sungai Raya untuk dilakukan interogasi. Hasil penggeledahan terhadap barang bawaan milik pelaku 2 panci, 1 kuali , 1 palu, 4 baterai merk traktormarx, 2 ons paku 1,5 dan 2,5 inch, 1 senter, dan buku agama. Selanjutnya pelaku dibawa ke Polda Kalbar untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Laporan: Kurnadi
Editor: Ocsya Ade CP