Diseruduk Truk Teras Ruko Ambruk

Dua Kecelakaan di Lokasi yang Sama

DISERUDUK. Warga berkerumun melihat truk yang menghancurkan toko bangunan dan warung nasi di Jalan Raya Sungai Bakau Besar Laut, Sungai Pinyuh, Mempawah, Jumat (4/11). ARI SANDY

eQuator.co.id – Mempawah-RK. Hanya selisih beberapa jam saja, dua kecelakaan lalu-lintas terjadi di lokasi yang sama, di Jalan Raya Sungai Bakau Besar Laut, Sungai Pinyuh, Mempawah, Jumat (4/11).

Sasarannya bangunan rumah toko (Ruko) di Jalan Raya Sungai Bakau Besar Laut. Bangunan tersebut berantakan dan bagian depannya hancur.

Kecelakaan pertama, truk bernomor polisi KB 9130 DA yang melaju, kehilangan kendali. Mobil tersebut menghantam dan menghancurkan teras Ruko milik Iwan, 40, pemilik rumah makan dan Iskandar, 51, bos toko bangunan material, pukul 08.15.

Meskipun tidak ada korban jiwa, kecelakaan tunggal itu membuat kemacetan arus lalu-lintas. Banyak pengendara yang berhenti, melihat kondisi truk yang belum dievakuasi dari pagi hingga siang harinya. Kendaraan itu juga melindas dua sepeda motor di lokasi yang sama.

Sepeda motor KTM, KB 3076 BH milik Panji M Jasa, warga Desa Sungai Bakau Besar Darat. Saat itu dia berbelanja cat kaleng dan paralon di toko bangunan milik Iskandar. Kemudian sepeda motor Mio Soul bernomor polisi KB 3905 BO milik Iskandar, pemilik toko bangunan. Kedua kendaraan roda dua itu rusak parah.

“Pagi tadi (kemarin) hujan gerimis. Truk melaju dari arah Mempawah menuju Sungai Pinyuh. Dari tikungan sebelum tempat kejadian perkara (TKP), truk tersebut sudah hilang keseimbangan dan kelihatan oleng. Truk melaju ke arah kiri, akhirnya menabrak dua Ruko dan dua sepeda motor,” kata Nurhayati, 46, warga sekitar.

Empat jam kemudian, sekitar pukul 12.00, kecelakaan kembali terjadi di lokasi yang sama. Korbannya Ajung, warga Antibar, Mempawah yang saat itu melihat truk yang menabrak Ruko Iwan dan Iskandar.

Ajung memarkir sepeda motornya, berjalan kaki menuju Ruko yang dihantam truk. Kemudian melintas truk KB 9275 A dari arah yang sama, dikendarai Ari warga Kota Pontianak. Truk tersebut juga hilang kendali di tikungan yang sama. Ajung terserempet dan truk itu menabrak gundukan pasir milik Iskandar yang disimpan di depan Rukonya.

Warga yang berada di lokasi kejadian histeris melihat Ajung yang sudah terkapar. Ajung menderita memar di pinggangnya. Dia dibawa warga ke RSUD dr. Rubini Mempawah.

“Untung kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Begitu mobil truk itu hilang kendali, saya sudah mengira bakalan menghantam Ruko milik Iskandar. Dari kejadian tersebut saya lihat dalam keadaan sepi, tetapi kita tidak mengetahui apa sebab mobil truk tersebut bisa kehilangan kendali. Apakah jalan licin atau ada masalah di bagian ban truk,” jelas Nurhayati.

Iskandar, pemilik toko banguan mengaku sedang membaca koran di teras tokonya. Saat itu ada pembeli bernama Panji M Jasa, warga Desa Sungai Bakau Besar Darat. Tiba-tiba dia mendengar suara ledakan. Iskandar pun meloncat dan merangkak masuk ke dalam Rukonya. Penasaran, dia berdiri melihat ke arah depan Ruko. Ternyata truk menghantam teras tokonya.

“Begitu mendengar suara ledakan itu, saya tidak sempat melihat kiri dan kanan lagi. Tiba-tiba saya meloncat dan merangkak menyelamatkan diri. Alhamdulillah saya masih diselamatkan malaikat,” ungkap Iskandar.

Begitu juga dengan Iwan. Ketika truk menghantam teras, dia duduk di dalam Rukonya. Truk menghantam gerobak nasi. “Untung posisi Iwan tidak berdiri. Kalau saat itu dia berdiri, kemungkinan pecahan kaca gerobak nasi itu menghantamnya,” ujar Iskandar.

Setelah diseruduk truk, Iskandar baru teringat dengan Panji M Jasa yang ingin membeli cat di tokonya. Posisi Panji tidak jauh dari posisinya membaca koran. “Setelah saya lihat, Alhamdulillah Panji tidak mengalami luka atau cidera,” ucapnya.

Iskandar berharap kejadian ini segera selesai. Toko bangunan miliknya segera diperbaiki. Dia mengaku, bangunan tersebut satu-satunya mata pencahariannya untuk menghidupi keluarganya.

“Kejadian seperti ini sudah dua kali saya alami. Tiga bulan lalu mobil truk juga pernah menghantam Ruko saya. Tetapi tidak separah saat ini,” ujar Iskandar.

Kejadian tiga bulan lalu, Iskandar merugi Rp10 juta. Namun tidak seperti saat ini, kerugiannya jauh lebih besar lagi. Begitu banyak bangunan yang hancur. Selain itu, sepeda motor dan bahan bangunan yang dijualnya. “Satu buah tambak seharga satu juta juga hancur,” ungkap Iskandar. Dikonfirmasi, Kapospol Sungai Pinyuh, Ipda Rain belum bias memberikan keterangan. (sky)