Dibilang Tak Normal, Yanto Habisi Yuyun

Sugianto alias Yanto, 24, ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan terhadap pacarnya sendiri, Yuyun, oleh Polsek Lubukbaja, Rabu (2/3). F. Johanes Saragih/Batam Pos

eQuator.co.id – BATAM (BP) – Pelaku pembunuhan Yuyun Suminar, 24, dan pembacokan Maman Suherman, 21, di Kampung Dalam Baloi Kolam Blok C/6, Rabu (2/3) mulai terkuak. Polisi menetapkan Sugianto alias Yanto, 24, kekasih Yuyun sebagai tersangka.

Yanto mengaku tega membunuh Yuyun lantaran sakit hati karena kerap dibilang tidak normal oleh korban. Pemuda yang dipanggil Tesi oleh teman-temannya ini, semakin gelap mata saat korban memaksanya untuk berhubungan badan.

“Pengakuan tersangka sakit hati. Ia marah karena sering disebut tidak normal dan suka sesama jenis,” ujar Kapolsek Lubukbaja, Kompol I Dewa Nyoman Agung.

Yanto dan Yuyun diketahui baru menjalin hubungan asmara sebulan yang lalu. Korban merupakan seorang janda yang memiliki satu anak, sedangkan tersangka seorang pemuda yang bekerja di salah satu toko roti di salah satu mal di Nagoya. “Mereka sama-sama bekerja di mal,” sebutnya.

Sebelum membunuh, tersangka diketahui sempat tidur di kamar korban. Tepat sekitar pukul 04.00 WIB, kedua pasangan ini terlibat adu mulut. Kesal dengan kata-kata korban, Yanto pergi ke arah dapur dan mengambil sebilah pisau.

“Kita masih selidiki, apakah pisau tersebut sudah ada di sana atau memang sengaja dibawa tersangka. Kalau dari pengakuannya, pisau itu memang sudah ada di sana, Ia mengambilnya dari atas dapur,” tutur Kapolsek.

Usai dari dapur, Yanto kembali ke kamar. Di sana ia mendapati Yuyun tengah tertidur. Pisau yang dibawa tadi langsung digorok ke leher Yuyun. Saat itu korban sempat berteriak minta tolong, yang membuat Maman,21, terbangun.

Melihat kakaknya bersimbah darah, Maman langsung mengejar Yanto. Tersangka yang saat itu masih memegang pisau melayangkan ke telinganya hingga membuat nyraris putus. Tangan Maman juga terluka saat menangkis pisau tersebut.

“Korban Maman masih kritis di rumah sakit budi kemuliaan,” lanjutnya.

Usai menghabisi pacar dan Maman, Yanto kabur melewati jendela belakang rumah. Barang bukti pisau dan sarungnya masih tertinggal di lokasi. Yanto ditangkap polisi tak lama setelah kejadian di kediamannya di Ruko Raflesia.

Tak ada perlawanan berarti dari pria berbadan kurus tersebut.”Setahu saya mereka memang sudah berpacaran, dia (Yanto-red) sering main ke sini. Mereka pun sama-sama bekerja di Nagoya Hill,” ujar Wahyuni, saksi mata.

Pantauan Batam Pos di Polsek Lubukbaja, Yanto dijemput menggunakan mobil sedan putih. Pria berpakaian serba hitam tersebut hanya bisa tertunduk saat belasan polisi berpakaian preman menggiringnya menuju ruangan penyidik.

Tina, 21, istri Maman selamat dari pembunuhan sadis itu mengaku bersembunyi di dalam kamar. Usai menghabisi nyawa Yuyun, pelaku sempat berduel dengan Maman. “Saya lihat mereka tarik menarik pisau itu,” sebutnya.

Kini, guna untuk melengkapi proses penyelidikan, jenazah Yuyun dibawa ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) untuk dilakukan otopsi. Belum ada kepastian, kapan dan dimana wanita kelahiran Tasikmalaya ini akan dimakamkan. (rng)