-ads-
Home Rakyat Kalbar Ketapang Dewan: Aksi Pungli Rusak Citra Ketapang Expo 2019

Dewan: Aksi Pungli Rusak Citra Ketapang Expo 2019

Salah satu pedagang di Ketapang Expo 2019. (UZI/RK)

eQuator.co.id – KETAPANG-RK. Dugaan pungli (pungutan liar) yang dilakukan salah satu oknum panitia Ketapang Expo 2019, beberapa waktu lalu membuat salah satu anggota DPRD Ketapang Abdul Sani angkat bicara. Dikatakan, prilaku oknum panitia tersebut sangat merusak citra Pemkab Ketapang, terlebih kegiatan Expo ini menjadi agenda tahunan.

“Kita tentunya mengapresiasi kegiatan Ketapang Expo sebagai wadah mempromosikan Ketapang, tetapi dengan adanya informasi seperti ini tentu mencoreng nama daerah,” katanya, belum lama ini.

Ia melanjutkan, selain mencoreng  kegiatan Expo, hal ini juga dapat merusak citra daerah, karena kegiatan Expo ini juga diramaikan pengunjung, dan pedagang dari luar daerah Ketapang.

-ads-

“Kita khawatir para pedagang lain juga ada dimintai bayaran selain pengakuan pedagang yang diwawancarai awak media, tentu jika itu terjadi pasti membuat malu nama daerah,” tegasnya.

Untuk itu, ia meminta agar persoalan ini dapat di usut tuntas oleh pihak penyelenggara dan jika memang terbukti, diharapkan dapat memberi sanksi terhadap oknum panitia yang dimaksud agar dapat memberikan efek jera dan pelajaran kedepan.

“Kalau tidak ada sanksinya tentu hal-hal seperti ini bisa saja terulang lagi, untuk itu harus di usut tuntas untuk memastikan kebenarannya dan diberi sanksi jika memang terbukti,” harapnya.

Diharapnya, ada efek jera yang diberikan kepada oknum nakal tersebut, sehingga citra buruk ini bisa dibersihkan, tidak terkesan pembiaran.

“Mudah-mudahan hal ini menjadi motivasi untuk panitia semakin lebih baik lagi,” terangnya.

Selain itu EA yang merupakan oknum panitia yang diduga meminta bayaran sejumlah uang kepada pedagang pada Ketapang Expo 2019 kemarin, ketika awak media mencoba menghubungi hingga kini tidak dapat memberikan keterangan apapun.

Saat ditanya terkait kebenaran nomor rekening yang dikirimnya ke satu diantara pedagang untuk melakukan transfer sejumlah uang, EA mengaku benar jika itu nomor rekening bank miliknya.

Sebelumnya, sejumlah pedagang yang ikut serta dalam even akbar tersebut harus membayar biaya stand yang seharusnya gratis.

Satu diantara pedagang, AF (25), mengaku dimintai sejumlah uang oleh seseorang yang mengaku panitia selama berlangsungnya Ketapang Expo 2019, padahal dari informasi yang dia dapat, stan dagangan di lokasi Expo gratis.

“Yang pertama selama delapan hari, karena saya datang setelah acara berjalan dua hari. Yang stan keduanya kan penambahan, itu diminta Rp1 juta hanya untuk empat hari,” terang AF, Kamis (4/7).

AF mengaku bahwa oknum tersebut tidak dapat memberikan bukti tanda pembayaran ketika diminta. Oknum itu juga menolak ketika dimintai kuitansi atau cap resmi sebagai tanda pembayaran.

“Stan saya yang pertama itu sudah bayar tapi tidak ada bukti pembayaran. Dan yang kedua sengaja saya belum bayar, niatnya saya mau transfer dan dikirimkan lah nomor rekeningnya. Saya masih nyimpan nomor rekening yang bersangkutan,” terangnya.

AF menuturkan, selain dirinya, ada juga pedagang lain yang diminta sejumlah uang.

“Teman saya jual aksesoris juga udah bayar senilai Rp500 ribu secara cash. Dan tidak ada bukti pembayaran juga,” jelasnya.

Terpisah, Ketua Pelaksana Ketapang Expo 2019, Muhammad Israk mengaku tak mengetahui adanya oknum panitia yang menarik uang dari pedagang. Dia menegaskan, seluruh pedagang yang menempati lahan dan stan tidak dipungut bayaran alias gratis karena stan berasal dari dana Pemda yang dialokasikan khusus untuk Ketapang Expo. (uzi)

Exit mobile version