eQuator – Ngabang-RK. Sudah terlalu lama plang nama Desa Sidas Kecamatan Sengah Temila tak diganti, sampai-sampai warnanya pun buram. Bahkan ada yang jahil sehingga mengganti tulian ‘Sidas’ menjadi ‘Sadis’.
Salah seorang warga Ngabang, Amat Dasa mengaku sempat tertawa geli melihat plang desa yang sudah berubah itu. “Padahal nama desa itu penting di pasang di batas mau masuk ke desa atau dusun, supaya kita bisa tahu nama desa itu,” ujar Amat, Sabtu (2/1) di Ngabang.
Ia menduga pelaku mengubah tulisan tersebut sengaja untuk menunjukkan ‘kreativitasnya’ atau sebagai bentuk protes, agar plang nama tersebut segera diperbaiki, kalau perlu diganti. “Karena sudah terlalu lama tidak diganti mungkin ia tulis Sadis, supaya banyak yang melihat dan nanti akan diganti,” katanya.
ikatakan Amat, kalau di daerah lain, apalagi di Malaysia, di sepanjang jalan di pasang rambu-rambu lalu lintas dan plang nama, baik nama desa atau kota. Hal itu sebagai petunjuk jalan bagi orang-orang yang belum pernah melintas.
“Jadi, kalau semua rambu-rambu dan plang nama desa itu ada orang luar atau yang baru pertama lewat bisa tahu,” ungkapnya.
Amat berharap, masyarakat juga bisa memelihara rambu-rambu yang sudah ada di daerah kita. Pemerintah sudah memasang di daerah-daerah rawan rambu-rambu lalu lintas, itu harus di jaga jangan sampai di rusak.
Kalau rambu-rambu itu tumbang supaya diperbaiki, tapi ada yang saya lihat tanda panah rambu-rambu itu menujuk ke atas, ini berarti ada yang nakal mengubahnya. “Saya berharap janganlah diganggu, supaya orang lain bisa memanfaatkan tanda itu,” harapnya.
Reporter: Antonius
Editor: Kiram Akbar