Desa Angkyar Minim Listrik dan Guru

Cahya Tanus saat memantau siswa belajar di SMP Negeri 03 Kuala Behe. istimewa

eQuator – Ngabang-RK. Masyarakat desa Angkayar kecamatan Kuala Behe, berharap pemerintah dapat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di desanya, sebagai pasokan listrik. Jarak yang cukup jauh dari ibukota kecamatan membuat tak adanya pasokan listrik dari PLN.
“Masyarakat desa ini minta listrik PLTS karena tidak ada jaringan listrik di desanya, maka mereka minta PLTS, selama ini mereka hanya menggunakan pelita untuk penerangan dimalam hari,” kata Cahya Tanus, Anggota DPRD Landak.

Tak cuma mengeluhkan soal listrik, kecamatan tersebut juga minim guru. “Karena di SMP Negeri 03 Kuala Behe masih minim guru yang mengajar. Satu sekolah hanya ada 2 guru, kapala sekolah dan satu guru tetap untuk yang lainya guru honor,” kata Tanus.

Ia mengaku melihat langsung kondisi tersebut ketika reses di desa tersebut. “Masyarakat manyampaikan di SMP Negeri 03 Kuala Behe di Angkayar, satu sekolah gurunya hanya dua orang yang PNS. Satu kepala sekolah dan satu guru tetap. Sedangkan yang lainnya guru honor dari swadaya masyarakat setempat,” ujar politisi partai Nasdem ini.
Dikatakan Tanus, yang sangat memprihatinkan lagi, ada beberapa guru honor tersebut sesuai kemampuan dari masyarakat dan sekolah itu, honornya hanya Rp250-Rp300 ribu per bulan.
Selain listrik dan tenaga pendidikan, masyarakat juga minta pembangunan yang sekarang baru di bangun badan jalan kedepan bisa sampai pengerasan dan pengaspalan. “Usulan dan pembangunan ini sangat di harapakan oleh masyarakat di pedalaman, khususnya di kecamatan Kuala Behe dan Air Besar,” pungkas Ketua Komisi C ini.

 

Reporter: Antonius

Editor: Kiram Akbar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.