Demi Antar Anak di Hari Pertama Sekolah, Ibu-Ibu Rela Boyong Bayi ke Sekolah

MENGINTIP : Ibu-ibu mengintip anaknya dari luar kelas saat hari pertama masuk sekolah, di SD Negeri 17 Desa Mungguk, Sekadau Hilir, Sekadau, Senin (18/7) pagi. Abdu Syukri-RK

eQuator.co.id – Sekadau-RK. Hari pertama sekolah anak menjadi momen paling berharga bagi kebanyakan orangtua. Mereka rela telat berangkat kerja atau bangun lebih pagi demi mengantarkan anaknya masuk sekolah, terutama mereka yang masuk Sekolah Dasar (SD).

Di SD Negeri 17, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, puluhan orangtua, terutama ibu-ibu rela datang sejak pagi untuk mengantarkan anaknya masuk sekolah di hari pertamanya, Senin (18/7) kemarin.

Sejak pukul 06.00 suasana sekolah sudah nampak riuh. Kondisi ini berbeda dengan hari biasanya yang jam-jam seperti itu masih lengang. Mereka tidak sendirian, beberapa ibu-ibu nampak mengendong bayi yang masih kecil.

Salah seorang di antaranya, Yenti, 27 tahun. Warga Berona, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir ini datang ke sekolah sambil mengendong bayinya, Lili Amanda yang masih berumur 2 bulan. “Saya antar anak kedua saya. Namanya Tari. Baru enam tahun,” katanya saat dijumpai Rakyat Kalbar disela menunggu sang anak sekolah.

Yenti sendiri memiliki tiga anak. Masing-masing Niken, berumur delapan tahun. Tari yang baru masuk SD tahun ini, serta Lili Amanda. Mereka berangkat dari rumah sekitar pukul 05.30.

Jarak rumahnya yang terpisah sekitar 3 kilometer menghabiskan waktu satu jam berjalan kaki. “Kami jalan dan baru sampai ke sekolah sekitar pukul 06. 30 tadi. Ayahnya (Hendi, red) ada kerja, tidak sempat ngantar,” ucap Yenti polos.

Para orangtua mengantar anaknya sekolah dengan berbagai alasan. Ada yang karena masih takut melepaskan anaknya sendiri. Ada juga anak yang masih ingin ditemani orangtua. Bahkan ada yang menangis jika ditinggal sendirian.

“Kalau saya sih, ingin dapat meja yang di depan. Soalnya biar guru menjelaskan, bisa didengar jelas anak saya. Tetapi tadi rupanya sudah kesiangan juga. Anak saya hanya dapat bangku kedua dari depan,” kata Yenti.

Bukan hanya Yenti, puluhan ibu-ibu lainnya juga ikut mengantar anaknya ke sekolah. Mereka ada yang berjalan kaki, menggunakan sepeda motor, bahkan mobil. “Saya antar anak saya Radit. Dia baru tahun ini masuk sekolah,” kata Dara, ibu orang tua murid lainnya.

Kebanyakan para orang tua tersebut menunggu anaknya di luar kelas. Namun ada juga yang berdiri di depan pintu kelas karena anaknya masih tidak mau ditinggali. Sesekali para orangtua nampak mengintip polah anaknya dari jendela ruang kelas.

Kepala SD Negeri 17 Desa Mungguk, Suratno SPdSD mengatakan, tahun ini jumlah murid Kelas I yang diterima pihaknya sama dengan tahun lalu. “Jumlah totalnya 42 orang. Kemarin sih masih 36 orang. Tetapi ada enam orang yang nyusul daftar baru hari ini,” ucapnya.

Jumlah 42 murid kelas I itu, tambah dia, belum termasuk enam murid yang tinggal kelas. Jadi total murid Kelas I di SD Negeri 17 Desa Mungguk 48 orang. “Kita masih membuka peluang bagi orangtua murid yang ingin mendaftar. Kita batasi sekitar 50 orang. Mereka kita bagi dalam dua kelas,” tukas Suratno. (bdu)