DBD Renggut Nyawa Gadis 8 Tahun

DIRAWAT. Didampingi bundanya, pasien DBD Dio Chaniago mendapat perawatan di bangsal anak RSUD dr Abdul Aziz Singkawang, Selasa (13/12). Suhendra

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Matahari belum muncul di ufuk Timur, Selasa (13/12) sekitar pukul 05.00, Tifa Khalisah, 8, menghembuskan napas terakhirnya di ICU RSUD dr Abdul Aziz Singkawang, akibat terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Ketika dibawa ke RSUD dr Abdul Aziz, kondisinya sudah parah, sudah terlambat,” ungkap Mularso, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis, RSUD dr Abdul Aziz Singkawang, ditemui ruang kerjanya, kemarin.

Sebelumnya, Tifa Khalisah dirawat di RS DKT Singkawang. Lantaran sudah mengalami  Dengue Shock Syndrome (DSS), Senin (12/12) sekitar pukul 16.00 dirujuk ke RSUD dr Abdul Aziz Singkawang.

Meninggalnya Tifa Khalisah ini tentunya membuat para orangtua was-was. Terutama yang anak-anaknya sedang dirawat di bangsal anak di RSUD dr Abdul Aziz.

Mularso mengungkapkan, selain Tifa, masih ada empat pasien DBD lainnya yang sedang dirawat di bangsal anak. “Dua anak positif terkena DBD. Sedangkan dua anaknya lagi masih suspect DBD. Rata-rata usia mereka di bawah sepuluh tahun,” katanya.

Kasus ini pun mendorong Mularso untuk kembali mengingatkan, agar para orangtua mewaspadai DBD. Lantaran saat ini sedang pergantian musim. “Cuaca saat ini kadang hujan dan kadang panas. Dengan cepat berubahnya cuaca saat ini, maka nyamuk Aedes Aegipty akan berkembangbiak,” ingatnya.

Untuk itulah, Mularso meminta masyarakat mengencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Di antaranya dengan menutup wadah penampung air, mengubur kaleng bekas dan membersihkan pekarangan rumah masing-masing serta menaburkan bubuk abate.

Sementara itu, salah seorang orangtua pasien DBD, Tuti, 33 yang ditemui di bangsal anak RSUD dr Abdul Aziz, mengaku sangat khawatir melihat kondisi anaknya.

“Kemarin, Rabu demamnya tinggi sekali, dan kepalanya pusing-pusing. Terpaksa pulang sekolah dan dibawa ke rumah sakit. Jumat lalu turun panas badannya dan Sabtu naik lagi,” ujar Ibunda Dio Chaniago,7 ini.

Tuti mengaku, di sekitar tempat tinggalnya di Gg Perintintis, Jalan Diponegoro, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, memang belum ada pengasapan (fogging). “Kita berharap petugas cepat fogging, karena tahun lalu ada juga tetangga yang terserang DBD,” katanya.

Laporan: Suhendra

Editor: Mordiadi