Dari Modal Rp5 Juta Hasilkan Rp9 Juta Perhari

Bandar Togel Jaringan Singapura Akhirnya Ditangkap

TOGEL JARINGAN SINGAPURA. Dhafi Sang Bandar (ujung kanan) beserta empat kaki tangannya di Polresta Pontianak, Senin (11/4). Achmad Mundzirin-Rakyat Kalbar.

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Bandar Toto Gelap (Togel) jaringan Singapura, Dhafi (33), akhirnya berhasil ditangkap polisi Kamis (7/4) sore pekan lalu. Tangkapan besar Polresta Pontianak ini berawal dari dicokoknya empat kaki tangan Dhafi.

“Kaki tangan Sang Bandar ditangkap di Jalan Budi Utomo Kecamatan Pontianak Utara. Kemudian kita kembangkan, akhirnya berhasil menangkap Dhafi,” jelas Wakasat Reskrim, AKP Kemas Abdul Aziz, kepada sejumlah wartawan saat ditemui Mapolresta Pontianak, Senin (11/4).

Empat anak buah Dhafi antara lain Marzuki, Syamsudin, Ismail, dan Amad Sudi. Mereka merupakan kurir duit plus pencari orang yang mau memasang Togel.

Menurut Aziz, pihaknya mengamankan barang bukti berupa dua puluh sembilan lembar rekapan Togel, lima unit handphone dan uang tunai Rp2.084.000. “Sindikat perjudian Togel ini sudah berlangsung sangat lama. Kita mengucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan masyarakat kepada kita, akhirnya salah satu bandar Togel jaringan Singapura berhasil ditangkap,” ujarnya.

Lanjut dia, rata-rata pemain Togel memasang taruhan melalui seluler kepada para kurir yang direkap dan diserahkan kepada Dhafi Sang Bandar. “Ada yang memasang secara langsung. Namun kebanyakan via SMS,” ungkap Aziz. Bandar dan empat kurir itu sudah ditahan dan kini dijerat dengan Pasal 303 KUHP yang ancaman hukuman maksimalnya 10 tahun penjara.

Kepada sejumlah awak media, Dhafi mengakui berhubungan langsung dengan Singapura. “Saya bandarnya. Mereka pekerja saya (Marzuki, Syamsudin, Ismail dan Amad Sudi,red),” ungkap warga Pontianak Utara ini.

Sistem yang digunakannya dengan melihat nomor Togel yang keluar di Singapura. “Batas pemasangan mulai dari pukul 13.00-16.00 WIB. Pukul 17.00 WIB kita umumkan. Yang keluar nomor Togelnya kita bayarkan. Sedangkan yang tidak, saya ambil uangnya,” papar Dhafi.

Untuk menjadi seorang Bandar Togel seperti dirinya ini cukup mengeluarkan modal awal Rp5 juta rupiah. Sekarang ini, bisnis haram Dhafi beromzet Rp9 juta perhari. “Yang pasang dalam satu hari itu ada ratusan. Pasangannya relatif, ada yang besar dan kecil. Keuntungan akan didapatkan apabila banyak yang kalah,” bebernya.

Kaki tangan Dhafi, Marzuki tak sedikit menikmati keuntungan. “Saya hanya menerima pasangan. Satu hari itu bisa satu juta saya untungnya. Dimana pasangan ini cukup saya serahkan kepada Dhafi,” ungkap dia.

Ia menggeluti job kurir Togel sudah setahun ini. “Ismail dan Syamsudin juga sama seperti saya. Yakni penerima pasangan, kalau Amad Sudi itu yang merekap. Dia juga diberikan upah,” tambah Marzuki.

Amad Sudi membenarkan. “Jadi Marzuki, Ismail, dan Syamsudin, menerima pasangan yang saya rekap. Nanti hasil rekap diserahkan sama bandar (Dhafi). Saya mendapatkan upah merekap satu harinya Rp50 ribu saja. Beda dengan mereka yang mengepul atau mengumpulkan pasangan judi togel ini,” tuturnya.

 

Laporan: Achmad Mundzirin

Editor: Mohamad iQbaL