Cuaca Ekstrem, Dua Minggu Nelayan Ogah Melaut

KAPAL SANDAR. Kapal-kapal nelayan sandar di Kuala Mempawah, Minggu (27/1). Gelombang laut setinggi 2 meter hingga 3 meter membuat nelayan tak bisa melaut. Ari Sandy

eQuator.co.id – Mempawah-RK. Gelombang setinggi 2 meter hingga 3 meter membuat nelayan Kuala Mempawah tidak melaut. Sudah dua minggu, puluhan kapal nelayan terlihat bersandar di tepi dermaga.

“Tidak melaut karena cuaca buruk. Kita lihat situasi, jika cuaca sudah bagus, kita melaut,” kata Yanto, salah satu nelayan di Kuala Mempawah ketika membersihkan kapalnya, Minggu (27/1), Yanto mengaku, saat ini cuaca memang sangat ekstrem. Nelayan pasrah, tidak berani melaut. Jika nekat melaut, hasil tangkapan juga tidak terlalu banyak. “Penghasilan melaut saat ini sangat jauh menurunnya. Biasanya penghasilan perhari bisa sekitar Rp500 ribu. Sekarang sudah dua minggu, perhari hanya bisa Rp200 ribu. Namun, kita harus tetap bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Perikanan Kabupaten Mempawah, Teddy Prawoto mengingatkan, para nelayan mewaspadai gelombang tinggi untuk menghindari kecelakaan dan musibah di laut, karena kondisi saat ini tidak bersahabat bagi nelayan. “Cuaca beberapa hari ini sangat tidak bersahabat. Kita minta nelayan mewaspadai terjadinya gelombang tinggi disertai angin kencang, karena dapat membahayakan nelayan sendiri,” ungkapnya.

Teddy Prawoto memastikan, nelayan lebih paham dengan cuaca saat ini. Bahkan, nelayan mampu membaca kondisi alam. “Saya yakin, nelayan telah cerdas melihat kondisi alam. Namun saya tetap mengimbau, agar tidak melaut terlalu di tengah, apalagi kapal-kapal kecil tentu sangat berbahaya sekali,” ungkapnya.

Teddy Prawoto menyarankan, nelayan Kabupaten Mempawah menghentikan aktivitas melaut, jika kondisi cuaca membahayakan. “Dua minggu ini telah terjadi gelombang besar. Jika tidak berhati-hati dan waspada, bisa membahayakan nelayan,” pesannya.

 

Reporter: Ari Sandy

Editor: Yuni Kurniyanto